"Eh, itu Ratri dan kakaknya mau pulang," kata Widura sambil menghentikan gerakannya.
"Lalu kenapa?" tanya Sogol sambil menyatukan alisnya.
"Waktu itu aku minta maaf ke dia tapi belum ditanggapi. Aku jadi merasa nggak enak. Mungkin sekarang ia sudah nggak marah lagi," kata Widura yang lalu melontarkan sebuah ajakan, "ayo kita datangi ia sekarang."
Lalu Widura berlari menemui Ratri. Dua temannya yang belum sempat menanggapi ajakan itu hanya bisa mengikuti Widura.
Setelah jaraknya cukup dekat, Widura memanggil, "Hai Ratri, tunggu dulu!"
Ratri yang masih berdiri di bagian tengah sungai berhenti dan memutar badannya. Sambil memasang wajah datar ia berkata, "Ada apa yah?"
Widura lalu berjalan lebih mendekat dan berkata, "Untuk yang kapan lalu aku minta maaf ya."
"Oh itu. Iya nggak apa-apa. Memang kejadian itu bikin kesal sih, tapi sekarang aku sudah nggak marah lagi," ujar Ratri.
"Oh terima kasih kalau sekarang kamu sudah ngasih maaf. Boleh kita bantu membawakan keranjang kamu? Aku masih merasa nggak enak sama kejadian tempo hari," ujar Widura kemudian.
"Boleh-boleh, tambah bagus itu, kita ada yang bantu-bantu bawa barang kita. Lagi pula aku belum kenal kalian," ucap Ratri.
Widura lalu menoleh ke arah temannya dan memberikan tanda dengan kepalanya agar ikut membantu. Dua temannya saling berpandangan sejenak dan kemudian berjalan mendekati kakak Ratri.