Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penggemar content manajemen, pengembangan diri, dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Meniti Jalanan Setapak 8

25 November 2024   06:18 Diperbarui: 25 November 2024   07:43 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh, itu Ratri dan kakaknya mau pulang," kata Widura sambil menghentikan gerakannya.

"Lalu kenapa?" tanya Sogol sambil menyatukan alisnya.

"Waktu itu aku minta maaf ke dia tapi belum ditanggapi. Aku jadi merasa nggak enak. Mungkin sekarang ia sudah nggak marah lagi," kata Widura yang lalu melontarkan sebuah ajakan, "ayo kita datangi ia sekarang."

Lalu Widura berlari menemui Ratri. Dua temannya yang belum sempat menanggapi ajakan itu hanya bisa mengikuti Widura.

Setelah jaraknya cukup dekat, Widura memanggil, "Hai Ratri, tunggu dulu!"

Ratri yang masih berdiri di bagian tengah sungai berhenti dan memutar badannya. Sambil memasang wajah datar ia berkata, "Ada apa yah?"

Widura lalu berjalan lebih mendekat dan berkata, "Untuk yang kapan lalu aku minta maaf ya."

"Oh itu. Iya nggak apa-apa. Memang kejadian itu bikin kesal sih, tapi sekarang aku sudah nggak marah lagi," ujar Ratri.

"Oh terima kasih kalau sekarang kamu sudah ngasih maaf. Boleh kita bantu membawakan keranjang kamu? Aku masih merasa nggak enak sama kejadian tempo hari," ujar Widura kemudian.

"Boleh-boleh, tambah bagus itu, kita ada yang bantu-bantu bawa barang kita. Lagi pula aku belum kenal kalian," ucap Ratri.

Widura lalu menoleh ke arah temannya dan memberikan tanda dengan kepalanya agar ikut membantu. Dua temannya saling berpandangan sejenak dan kemudian berjalan mendekati kakak Ratri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun