Kamu tidak akan mencariku,
karena kamu telah hanyut oleh sesuatu yang tidak dapat kamu kendalikan
kecuali jika kamu telah menemukanku;
dan kamu tak akan pernah menemukanku
karena aku telah menyatu dengan kehilangan,
Tuhan tak pernah beritahu,
bagaimana
pengalaman dicari ketika kita menghilang,
dan perasaan ditemukan ketika kita sangat jatuh
Tuhan tak pernah beritahu,
bahwa
sulit menemukan diri sendiri
ketika kita tak pernah mengenalnya
Tuhan tak pernah beritahu caranya
Mungkin Tuhan memang besar, tak lakukan hal remeh temeh
Seisi kota tak akan mencariku sebagaimana kamu,
Juga tidak peduli mengapa aku ingin dicari,
dan mengapa dengan tangis dahsyat aku tinggalkan kota
Aku tak terhitung,
pun kalau tak ditemukan
tak ada drama untuk dipertontonkan
tak fenomenal
Tapi tetap saja
"Kasus kemanusiaan!" tagar petisi tagar petisi
Baiklah, tak lagi butuh dicari
Hanya butuh dimakamkan
Sebelum semakin hancur dalam serba pucat
Karena mengambang di sungai
*Potret berarti gambar atau lukisan yang seringkali merepresentasikan seseorang, yang mana seseorang tersebut menjadi dominan dalam gambar. Seri Potret berisikan 'surat terbuka' dalam bentuk puisi yang ditujukan untuk satu orang. Pesan yang disampaikan bisa perihal penantian, rasa cinta, rindu, dll. Semoga bertemu di Seri Potret selanjutnya!
Puisi Seri Potret Sebelumnya :
Potret VI
Potret VII
Potret VIII
Puisi Lainnya:
Sepertinya Ada yang Tak Nampak di Jendela
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H