Dari ketujuh hari dalam satu pekan, aku paling suka hari Minggu, tentu saja kalau ada kamu. Saat weekend, kita lebih memilih bermalas-malasan di rumah. Tidur-tiduran di rumput halaman belakang, membaca novel atau mendengar lagu kesukaan. Di sela-sela suasana sunyi yang amat kita sukai itu, kadang kita mengobrol ringan tentang hal sepele yang menarik.
“Manfaatnya jadi kekasihmu?” aku langsung melontarkan pertanyaan acak padamu, kamu sigap mengerti maksudku. Kamu mungkin langsung berpikir keras saat itu;
“Kamu akan tidur nyenyak! Aku jamin!” jawabmu sangat out of the box. Kami tertawa seketika.
“How about perks of being yours?” kamu bertanya balik, kalau aku yang melontarkan pertanyaan, sudah pasti jawabanku tersiapkan sebelumnya.
“Kamu akan awet muda.” Kamu keheranan.
“Awet muda apanya? Tumbuh berkembang itu natural,”
“Kalau sama aku kamu akan banyak tersenyum, tertawa karena aku terlalu membahagiakan. Nah kamu akan awet muda karena itu,” jawabku.
“Awet muda dan tidur yang nyenyak, hmmm....” responmu sangat menyebalkan. Aku timpuk bantal padamu. Kami selalu menertawai jawaban satu sama lain seakan-akan jawabannya selalu meleset dari ekspektasi, dan kedengaran konyol. Kami tertawa banyak, hingga lupa waktu dan hal penting lainnya selain waktu.
“Aku terlalu suka saat-saat bersamamu” siang ini kami akan main kata ‘terlalu’.
“Aku terlalu terobsesi suara nafasmu kalau lagi tidur.” lanjutku,
“Aku terlalu ngangenin buat kamu,”