Saat meniru menjadi aktivitas tiada tabu
Mengimitasi sampai ke inti begitu seru
Mengkreasikan kesemuan yang baru
Menyuguhkan teladan superkeliru
Puji diri jadi idola plagiasi
Kaya materi tiada berarti
Pulas wajah hampa jati diri
Visualisasi simbolisasi
Kemasyhuran artis prematur
Mudah lapuk saat digempur
Karena tiada semangat tempur
Dalam sekejap pun langsung luntur
Diferensiasi bentuk itu sudah uzur
Penyeragaman telah meracuni setiap unsur
Situasi setimbang yang baru adalah utopis
Sehingga stagnasi tiada bisa ditepis
Memuja durjana berhala komersialisme
Apa yang ditawarkan media adalah pakem
Pola tanpa esensi dibanggakan sebagai idealisme
Mengayuh pedal konsumerisme tanpa rem
Mengaktifkan elemen empati adalah sebuah bualan
Mereka bangga tahu benar cara bersenang-senang
Hidup berlimpah ruah dalam genangan kebejatan
Diajak beraksi sosial minim kata mereka pantang
Kini saatnya diri sendiri mulai introspeksi
Sadar diri sendiri juga manusia bukan peri
Bukan pula Tuhan yang miliki sifat baik sendiri
Berlomba-lomba memperbaiki status diri
Agar menjadi praktisi yang menjauhi plagiasi
Jaque Leto | 20 Juli 2012 | 07:49
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H