Mohon tunggu...
Agun Pratama
Agun Pratama Mohon Tunggu... -

Bukan seorang ahli filsafat ataupun penyair amatiran | Hanya seorang pemuda rumahan yang ingin lenyapkan kegalauan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Praktisi Plagiasi

26 Juli 2012   21:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:35 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam sekejap pun langsung luntur

Diferensiasi bentuk itu sudah uzur

Penyeragaman telah meracuni setiap unsur

Situasi setimbang yang baru adalah utopis

Sehingga stagnasi tiada bisa ditepis

Memuja durjana berhala komersialisme

Apa yang ditawarkan media adalah pakem

Pola tanpa esensi dibanggakan sebagai idealisme

Mengayuh pedal konsumerisme tanpa rem

Mengaktifkan elemen empati adalah sebuah bualan

Mereka bangga tahu benar cara bersenang-senang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun