Termasuk, (yang seharusnya menjadi) pusat kekuasaan, yaitu Ayah adan Abang ku Sang Presideng RI. Â Abang SBY, saya mau katakan bahwa, rakyat tidak butuh prihatin dan keprihatinan, tetapi tindakan tegas - tindakan tegas - dan tindakan tegas.
TEGAS menghukum koruptor; tegas bubarkan ormas model FPI, HIZBUT TAHRIR, JAT, FUI dan sejenisnya; yang terang-terangan merongrong NKRI dengan menolak pilar-pilar berbangsa dan bernegara.
Rakyat butuh tegas dan ketegasan Pak Presiden, ketika meniadakan sentimen SARA; rakyat butuh pemerintah melindungi minoritas, sehingga tak ada penyingkiran dan penindasan (bahkan pembunuhan) terhadap mereka.
Sudah sangat banyak rakyat menangis, dan jangan lagi memperlihatkan prihatin (dan kesedihan) serta air mata  kepada mereka; rakyat telah mengeluarkan air mata akibat Presiden tak bertindak tegas serta tak ada ketegasan.
Sia-sia lah ribuan, bahkan jutaan kata prihatin dan keprihatinan dari Presiden; tetapi cukup  hanya bertindak tegas dan penuh ketegasan,  maka banyak hal terselesaikan.
Tindakan nyata yang tegas dan ketegasan, Â lebih penting daripada jutaan kata-kata prihatin dan keprihatinan.
Akhirnya, diriku yang tua ini, juga ikut-ikutan dengan Pak Presiden; diriku juga PRIHATIN, karena Presiden cuma Prihatin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H