Ya, ... jika anda dan saya, sudah sedikit tahu tentang siapa-siapa pembaca tulisan/artikel di Kompasiana, maka coba pahami, jika para pembaca tersebut, ikut membaca komentar yang bersifat komentar sampah!?
Membiarkan komentar-komentar seperti itu!?
Apa jadinya, jika para pembaca menilai bahwa Kompasiana tak lebih dari kumpulan atau media penampung-menampung orang-orang yang suka melakukan penistaan, penginaan, caci maki di DUMAY!? atau di Kompasiana, siapa pun bisa berkomentar yang tak sesuai etika serta tak bermartabat!?
Membiarkan komentar sampah ada di kolom komentar!? dan memelihara serta membiarkannya sebagai arsip DUMAY yang tak kan hilang, silahkan .... masing-masing orang bebas untuk itu.
Bagiku, dengan mempertimbangkan siapa-siapa si Pembaca Kompasiana, maka lebih baik menghapus komentar sampah; tidak perlu membalas/meresponnya, karena akan menjadi debat dumay tak berujung, yang membosankan serta melelahkan.
Anda sakit hati, marah, jenkel, atau apalah jika komentarmu dihapus!? itu resiko. Oleh sebab itu jika tak mau sakit hati, marah, jenkel, atau apalah, maka berikan komentar yang bermartabat.
![1369274713949429494](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/552e2a570423bd9b408b4569.jpeg?t=o&v=555)
- vulgar, porno, seksualitas dan pelecehan seksual
- ancaman, benci, kebencian, permusuhan
- makian - caci maki seseorang maupun kelompok
- sentimen sara, rasis, rasialis, diskriminasi, dan sejenisnya
- menyerang dan penistaan terhadap individu
- melenceng - menyimpang jauh dari topik yang dibahas
- komentar spam, isi komentar yang sama dan berulang-ulang pada/di satu tulisan - artikel - lapak
![13692749091071886690](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/552e2a570423bd9b408b456a.jpeg?t=o&v=555)
SUPLEMEN
Jangan Pernah Menistakan Orang di Kompasiana
Kompasiana mendukung setiap langkah hukum yang diambil oleh Kompasianer yang merasa dinistakan atau menjadi korban cyber-bullying. Namun demikian, Kompasiana tidak bisa memberikan data sebuah akun kecuali atas permintaan resmi dari Pihak Berwenang yang sedang menangani kasus hukum terkait konten di Kompasiana
Sebenarnya, aksi semacam ini juga terjadi di kolom-kolom komentar. Untuk meredam adanya interaksi tidak sehat dalam komentar, kami sangat mengharapkan peran aktif Kompasianer dalam melaporkan komentar-komentar yang dianggap melanggar Tata Tertib Kompasiana, dengan cara mengklik tombol Laporkan yang bisa ditemukan di setiap komentar. Laporan Anda sangat berguna untuk meminimalisir beredarnya konten-konten kotor, dan kami menjamin tidak ada orang lain yang tahu apa yang Anda laporkan.
Nah, perlu pertanyakan tentang EFEKTIFITAS fitur ini; seharusnya Admin bisa bereaksi cepat terhadap adanya potensi penistaan orang ataupun tulisan yang langsung menista - mengfitnah orang lain/sesama Kompasianer.
Kompasianer bisa hapus komentar, Kompasiana, 30 November 2010
Ketika membahas soal komentar, Admin tidak memantau setiap komentar yang masuk. Yang kami lakukan hanya memoderasi setiap  tulisan yang telah tayang dan memastikan tidak ada pelanggaran konten di dalamnya. Sedangkan komentar, tidak ada moderasi apapun. Kebijakan ini diambil karena komentar masuk ke ranah Kompasianer. Artinya, setiap Kompasianer memiliki kebebasan (dan kewajiban) untuk menjaga tulisannya terbebas dari komentar-komentar yang tidak diinginkan.Pemilik tulisan bisa menghapus setiap komentar yang masuk. Dan untuk memudahkan penggunaan fitur tersebut, mulai saat ini Anda bisa mengklik  tombol Hapus di setiap komentar yang diposting ke tulisan Anda.
Jadi, jelas bahwa Kompasianer punya hak membersihkan lapaknya dari hal-hal yang tak patut dan bermartabat. Kita tak perlu protes terhadap hal tersebut
13692749091071886690