a. Piping - perpipaan
Pipa berfungsi untuk mengalihkan feses (dan urine) dari kloset ke tangki penampung; pipa yang berbentuk S (leher angsa) berfungsi sebagai water trap sehingga tak ada gas balik (yang menyangdung bau tak sedap) dari tangki penampung ke ruang tolet dan penumpang. Selain itu pipa S, juga berfungsi menahan sampah padat yang sengaja di buang/dimasukan ke kloset (misalnya popok bayi, pembalut, dan cd, dan lain-lain). lihat image.
b. Tangki Penampung
Tangki penampung, selain menampung limbah, juga berrfungsi sebagai penghancur dan pengurai fases. Lihat image (di atas) letak tangki di bawah gerbong, berwarna merah (setiap gerbong ada dua tangki penampung). Dalam tangki tersebut ada (dimasukan) bakteri pengurai karbon aktif dan bio ball. Hasil tampungan selama perjalanan inilah yang dibuang oleh KA, dalam bentuk cair dan tidak mencemari lingkungan
Jadi ketika KA berhenti, termasuk stop di stasiun, penumpang teap dan bisa menggunakan toilet tanpa takut hasil buangannya menyebar di rel stasiun/peron.
TRL yang terpasang di KA Penumpang jarak jauh tersebut, ternyata hasil karya Balai Yasa KA alias orang-orang KA sendiri atu bukan didatangkan dari lura sana.
Membaca dan mendengar kata-kata orang-orang KA tentang TRL, tiba-tiba muncul dari dalam pikiran, seandainya TRL juga dipasang pada Commuter Line ...!! Jika seperti itu, tentu sangat menarik dan juga membuat nyaman penumpang CL. Penumpang CL tak lagi menunggu atau menahan BAK dan BAB selama perjalanan atau sampai di Stasiun terdekat, tapi mereka bisa langsung membuang karena ada TRL di CL. Dengan itu, tak ada lagi penumpang menggerutu karena ada atau tiba-tiba bau kentut di/dalam CL yang padat, berac, sesak.
Cukuplah .... !!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H