[caption id="attachment_354565" align="aligncenter" width="780" caption="Unimog/Kompasiana (Kompas.com)"][/caption]
Banyak kalangan orang awam tidak paham dan tahu, merek dan jenis kendaraan apa yang sempat menggegerkan barisan pengamanan saat Pembacaan Putusan Sidang di Mahkamah Konstitusi 19 Agustus 2014 kemarin.
Kendaraan khas militer, tiba-tiba berbaris rapi dengan penuh pasukan pendemo dengan berseragam ala militer. Bagi yang belum mengerti, itu adalah salah satu kendaraan handal Mercedes-Benz Unimog. Varian hadir setelah berakhirnya Perang Dunia II tersebut, kini menjadi salah satu legenda hidup di ranah automotive engineering. Unimog mampu bertahan ditengah berbagai kondisi, perubahan ekonomi dan pergantian karakter konsumen.
[caption id="attachment_354487" align="aligncenter" width="700" caption="http://s1.cdn.autoevolution.com/images/news/gallery/unimog-60-years-of-an-ugly-extreme-machine_2.jpg"]
Dan dengan digunakan jenis mobil ini pada Demontrasi oleh Pendukung Koalisi Merah Putih, tentu akan memicu para pecinta Otomotif untuk bisa memilikinya.
Kemampuan Unimog
Kemampuannya fenomenal, dengan bodi besar, ground clearance tinggi, suspensi sangat fleksibel, dan drivetrain superior, memungkinkan truk ini tangguh di segala medan. Truk asal Jerman ini menggunakan empat roda dengan konfigurasi sistem penggerak semua roda.
Unimog 1300L punya panjang 5,54 m, lebar 2,30 m, tinggi 2,83 m dan berat 7.500 kilogram. Mengusung mesin diesel Mercedes-Benz enam silinder type OM, tenaganya mencapai 130 tk pada putaran mesin 2.800 RPM yang disalurkan melalui transmisi delapan percepatan. Kapasitas bahan bakar 160 liter dengan jarak tempuh 350 kilometer.
"Unimog dijual resmi oleh Mercedez-Benz Indonesia (MBI), tapi hanya berdasarkan pemesanan terlebih dahulu. Kita tidak bisa membeberkan harga jualnya maupun unit yang sudah beredar di Indonesia," jelas sumber internal MBI kepada Kompas Otomotif, Kamis (21/8/2014).
Varian ini awalnya adalah kendaraan pertanian, buah karya Albert Friedrich yang sebelumnya merupakan Head of Aeroengine Design di Daimler-Benz. Mulanya Friedrich berkomitmen untuk membentuk tim insinyur pembangunan Messrs dan merangkul Erhard & Sons di Göppingen, Jerman, sebagai mitra.
Produksi dimulai tahun 1948 di pabrik Messrs Boehringer di Schwäbisch Gmünd. Namun untuk memenuhi permintaan konsumen butuh investasi yang cukup besar. Maka kemudian proyek ini diambil alih oleh Daimler-Benz pada musim gugur 1950 dan mulai diproduksi di pabrik Gaggenau satu tahun kemudian.
[caption id="attachment_354488" align="aligncenter" width="700" caption="http://blog.hemmings.com/wp-content/uploads//2011/06/Unimogs_03_1000.jpg"]
Mulai 1953, Unimog ditorehkan noktah kebesaran Three-Pointed Stars milik Mercedes-Benz. Di tahun yang sama deretan varian ini makin lengkap berkat hadirnya versi folding top. Dua tahun berselang, Unimog S memulai karir barunya sebagai kendaraan angkutan dan tempur di angkatan bersenjata di beberapa Negara. Popularitas Unimog juga makin terdongkrak untuk kalangan sipil, khususnya untuk globetrotters dan juga ekspedisi.
[caption id="attachment_354489" align="aligncenter" width="515" caption="https://indomiliter.files.wordpress.com/2010/01/1287241_cimg0163a.jpg"]
Angkatan darat kita memiliki kendaraan jenis ini, dikarenakan cocok untuk melahap medan berat. Mobil ini biasanya untuk mengangkut pasukan, mengirim logistik kedaerah terpencil karena postur mobil yang tinggi dan 4 penggerak roda, sehingga medan seberat apapun bisa dilibasnya. Tak khayal banyak pecinta Off-Roader sangat mengidolakan mobil jenis Truk ini, walaupun harga bekasnya masih menembus harga Rp.450.000.000,- itupun tahun keluaran lama.
Mungkin dengan tampilnya mobil jenis Unimog pada Demontrasi Putusan MK tanggal 21 Agustus 2014 kemarin. Bisa dipastikan harga dan animo masyarakat terutama para Off-Roader akan membuat nama Unimog semakin melejit kembali.
Untuk pemilik jenis mobil ini di Indonesia, boleh dikatakan jarang sekali. Dari sumber yang saya baca (TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA) Jendral Pramono Edhie Wibowo ternyata memiliki hobi yang tidak jauh dari kesehariannya saat bertugas dahulu. Sebagai Jenderal purnawirawan, Pramono memiliki koleksi mobil truk militer Unimog.
Adik Ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengungkapkan mobil tersebut sangat diperlukan untuk mengirimkan logistik militer. Saat masa kepemimpinan Megawati, mobil Unimog tidak lagi digunakan sebagai kendaraan operasional.
"Mobil itu tidak terpelihara, lalu dijual untuk umum, seperti barang rongsokan," kata Pramono mengenang.
Pramono yang sudah mencintai kendaraan tersebut akhirnya mengajukan pembelian dua mobil Unimog. Namun, mobil itu tidak bisa dijalankan karena tidak dirawat. Ia kemudian mencoba memperbaiki kedua mobil itu.
"Sudah tiga tahun tidak jalan, tapi akhirnya mesinnya bisa diperbaiki," kata Pramono.
Pramono tidak menceritakan berapa biaya yang ia keluarkan untuk kendaraan yang disenanginya itu. Ia mengatakan kendaraan merk Mercedez Benz itu sangat disukainya dan menjadi tantangan untuk merawatnya.
Ia mengaku beruntung pabrik di Jerman masih memiliki suku cadang kendaraan tersebut. Sehingga bila ada permasalahan, Pramono tinggal mengirimkan suku cadang ke Jerman untuk diganti yang baru.
Disewakan tidak pak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H