Mohon tunggu...
J A Parris
J A Parris Mohon Tunggu... Insinyur - "Seorang pria dengan rasa apel segar..."

Light Giver Motivator Pelatihan Management Konsultan Teknologi Informasi Konsultan Bisnis Pengajar Bahasa Inggris untuk bisnis Pencinta bait bait indah kontak: japarris@gmail.com Line ID: japarris

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Macam Apa Ini????

8 September 2020   17:58 Diperbarui: 8 September 2020   18:09 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku dengar orang berpuisi itu ingin mengekspresikan diri, 

namun apa yang menjadi jiwanya?

apa yang mengayuh dayung-dayung lariknya?

siapa yang menjadi kusir diksinya?


        "apakah aku berpuisi untuk mendapatkan pujian orang ?"


         "atau aku berpuisi untuk menjajah sang sunyi?"


          "atau sedang mengambil hati seorang pembaca? "


           "atau karena tidak ada kerjaan saja ? "


menurutmu apa? 


pernah sekali, aku mengutuki diri sendiri karena berpuisi,


membabibuta kutukan itu masuk ke dalam kalbu


puisimu bohong, puisimu ilusi, puisimu cetek, 


kucoba membela diri, aku bukan pujangga, 


tetap saja sang pengutuk tidak puas, 


lalu apa maknanya ? 


menghabiskan jutaan detik demi sebuah karya yang hanya dinikmati segelintir orang, 


mengorek - ngorek inspirasi untuk dapatkan diksi yang tepat demi bait-bait yang mendayu-dayu


kalau begitu, puisi macam apa ini ? 


yang habis termakan ilusi sebuah ragu, 


yang rusak terisolasi penjara diksi, 


yang koyak tergigit taring metode, 


yang bodoh jangan menulis, begitu kata orang pintar


orang pintar minum tolak angin, begitu kata orang bodoh

ku coba menggoreskan tinta maya, ......

aku termenung di sini, 

di bawah bayang - bayang syahdu memori tentangmu yang birahi,

preeeeet....ngapusiiii!!!!!


puisi macam apa ini ? 

sambil melempar gelas ke lantai.....

J A Parris   untuk kompasiana 08.09.2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun