Mohon tunggu...
J A Parris
J A Parris Mohon Tunggu... Insinyur - "Seorang pria dengan rasa apel segar..."

Light Giver Motivator Pelatihan Management Konsultan Teknologi Informasi Konsultan Bisnis Pengajar Bahasa Inggris untuk bisnis Pencinta bait bait indah kontak: japarris@gmail.com Line ID: japarris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tentang Penciptaan Wanita

10 April 2017   05:55 Diperbarui: 10 April 2017   13:30 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*beli kebutuhan hobinya jutaan biasa aja, giliran istrinya minta lingerie dibilang perut glambir mana pantes (hahaahahha)…

*sukanya gitu deh….kzl kzlll….(ampun deh)

Dan banyak lagi keluhan – keluhan ibu – ibu pada suaminya yang jadi akhirnya membiaskan cita-cita kenapa dulu mau dilamar, dinikahi, dihamili dan akhirnya di suka –sukain kaya di atas itu…

Dari kacamata non gender penulis mencoba menengahi (mana bisa yey kan lekong bow…pasti belain lekong…eike jadi gak cs sama yey…) lah ini banci dari mana munculnya coba udah subuh begini….

Huss…. Pergi kauu setaaann!!!!

Kalau kita lihat dari tugas dan fungsi masing-masing peserta pernikahan, yang tentu bagusnya ya Cuma satu pria dan satu wanita (lirik pak haji yang lagi jatah istri ke 4).

Pria sebagai kepala keluarga menanggung semua kebutuhan keluarga, menjadi pelindung bagi seluruh anggota keluarga, mengasihi, mencintai, menyayangi, melindung anak dan istri (bi ijah gak usah).

Pria juga dituntut bijak, baik budi pekertinya, adil dalam memberi keputusan, hati-hati dalam bertindak, tutur kata juga diperhatikan, karena wanita yang setuju dinikahi itu bukan sesuatu hasil pembelian di toko yang di pegang dan di pakai kalau butuh saja. (ooohh……banci malah ohhh ohhh gak jelas).

Pria juga diharapkan dapat membina rumah tangganya kearah yang baik, memperhatikan segala aspek yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya sebuah keluarga, misalnya adil membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, jangan bawa kerjaan pulang kerumah, karena bukan tempatnya apapun alasannya, jangan main terus sama teman, nanti istrinya diambil orang tau rasa, jangan karokean sendirian nanti malah uang gaji abis buat beli Aqua botol yang harganya 80ribu kalau di sana.

Pria juga diharapkan dapat menjaga istrinya, bukan hanya dalam hal keselamatan tetapi juga penampilan dan hatinya, Karena istri yang dijaga dengan baik akan menjadi satu-satunya orang yang akan melakukan segalanya demi suaminya. (catet tuh…)

Perhatikan juga kebutuhan wanita buat istrinya, bagus memang langsung kasih uang 80% dari gaji terserah mau diapain sama istrinya, tetapi alangkah indahnya kalau dari penghasilan itu benar-benar di berikan sebagian misalnya 20% khusus untuk kebutuhan pribadi istri, dengan perkataan yang baik, lembut dan romantis berikan pada istri terpisah dari biaya kebutuhan rumah tangga lainnya, penulis jamin deh pasti malemnya istrinya minum kopi banyak-banyak….(hadeehh….duda gila).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun