Mohon tunggu...
Janwar Ginting1804
Janwar Ginting1804 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa/Institut teknologi sawit indonesia

Saya adalah seorang anak petani yang sederhana, saya diberi kesempatan untuk kuliah di institut teknologi sawit indonesia dengan mendapatkan beasiswa dari BPDPKS. dengan artikel yang saya upload dengan mengambil refrensi dari beberapa jurnal, saya dapat belajar danmembuat artikel pertama saya .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi BPDPKS dalam Mencapai Net Zero Emission serta Peran dan Kontribusinya bagi Ekonomi Negara

18 Oktober 2024   23:10 Diperbarui: 19 Oktober 2024   00:47 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

STRATEGI BPDPKS DALAM MENCAPAI NET ZERO EMISSION SERTA PERAN DAN KONTRIBUSINYA BAGI EKONOMI NEGARA

  • Janwar Iradi Ginting
  • Institut Teknologi Sawit Indonesia
  • Program Studi Budidaya Perkebunan
  • Jl. Rumah Sakit Haji (Jl. Willem Iskandar) Komplek PT LPP Agro Nusantara, Medan Estate, Deli Serdang, Sumatera Utara
  • Janwariradi7416@gmail.com


                       ABSTRAK

Artikel ini membahas strategi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam mencapai tujuan net zero emission (NZE) serta peran dan kontribusinya terhadap perekonomian negara. 

Dalam konteks perubahan iklim global, BPDPKS berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon melalui berbagai inisiatif, termasuk pengembangan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, dan peningkatan kapasitas produksi kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis kebijakan, studi kasus, dan wawancara dengan stakeholder.

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi BPDPKS tidak hanya berkontribusi terhadap pencapaian NZE, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan petani. Artikel ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan target keberlanjutan dan ekonomi yang inklusif. 

 Pendahuluan

Perubahan iklim menjadi tantangan global yang mendesak, memerlukan tindakan nyata dari berbagai sektor untuk mencapai keberlanjutan lingkungan. Dalam konteks ini, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memainkan peran strategis dalam mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) di Indonesia.

 BPDPKS, yang dibentuk untuk mengelola dana perkebunan kelapa sawit, memiliki tanggung jawab tidak hanya dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing komoditas kelapa sawit, tetapi juga dalam mendorong praktik-praktik berkelanjutan yang berdampak positif terhadap lingkungan.

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji strategi yang diterapkan oleh BPDPKS dalam upaya mencapai NZE, serta menganalisis peran dan kontribusinya terhadap perekonomian negara. 

Dengan mengadopsi pendekatan yang terintegrasi, BPDPKS berupaya mengurangi emisi karbon melalui inovasi teknologi, pelatihan petani, dan penerapan kebijakan yang mendukung keberlanjutan.

 Selain itu, kontribusi BPDPKS dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Melalui pembahasan ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai sinergi antara keberlanjutan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi, serta pentingnya peran BPDPKS dalam mewujudkan kedua aspek tersebut di Indonesia.

A. Latar Belakang tentang Pentingnya rahasia Emisi Nol Bersih

Emisi nol bersih menjadi semakin penting dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Dengan semakin meningkatnya tingkat polusi udara dan pemanasan global, langkah-langkah untuk mencapai emisi nol bersih menjadi prioritas utama bagi banyak negara dan organisasi di seluruh dunia. 

Melalui kebijakan dan inovasi yang tepat, diharapkan bahwa target emisi nol bersih dapat tercapai untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang. 

Sebagai contoh, di Indonesia, pemerintah telah mengadopsi berbagai kebijakan untuk mengurangi emisi karbon, seperti meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan menetapkan target emisi nol bersih pada tahun 2060. Selain itu, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia juga turut berperan dalam mengurangi emisi dengan mengimplementasikan teknologi hijau dan praktik ramah lingkungan.

B. Tinjauan Umum BPDPKS dan janjian dalam mencapai emisi nol bersih

BPDPKS adalah singkatan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang memiliki peran penting dalam memfasilitasi program-program untuk mencapai emisi nol bersih dalam industri kelapa sawit. 

Dengan adanya kerjasama dan janjian antara berbagai pihak terkait, diharapkan bahwa upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien. 

Selain itu, langkah-langkah konkret seperti peningkatan penggunaan energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan juga menjadi bagian dari strategi untuk mencapai tujuan emisi nol bersih. Namun, masih terdapat kontroversi terkait dengan efektivitas program-program yang diselenggarakan oleh BPDPKS dalam menca pai emisi nol bersih, serta kekhawatiran akan greenwashing atau tindakan untuk menyembunyikan dampak negatif industri kelapa sawit.

C. Pernyataan tesis yang menjelaskan tujuan dari makalah penelitian

untuk mengeksplorasi peran Perkebunan Kelapa Sawit dalam mencapai emisi nol bersih dalam industri kelapa sawit, serta untuk mengevaluasi efektivitas kerjasama antar berbagai pihak terkait dalam mencapai tujuan tersebut. 

Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan dalam industri kelapa sawit. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang upaya untuk mencapai emisi nol bersih dalam industri kelapa sawit.

1. Pendanaan untuk proyek energi surya dan angin

dapat menjadi salah satu langkah konkret yang dapat diambil untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam industri kelapa sawit. Selain itu, kerjasama dengan lembaga penelitian dan pemerintah juga dapat membantu dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan yang dapat mengurangi emisi karbon. 

Dengan demikian, upaya untuk mencapai emisi nol bersih dalam industri kelapa sawit tidak hanya memerlukan kerjasama antar berbagai pihak terkait, tetapi juga langkah-langkah nyata yang dapat dilakukan untuk mencapainya. (Industri Kelapa Sawit Indonesia: Menjaga Keseimbangan . . ., n.d.)

Contoh yang konkret adalah ketika perusahaan kelapa sawit menggunakan pendanaan untuk menginstal panel surya dan turbin angin di lahan mereka, sehingga dapat mengurangi penggunaan energi fosil. 

Selain itu, dengan bekerja sama dengan lembaga riset dan pemerintah, teknologi baru seperti penggunaan biogas dari limbah kelapa sawit juga dapat dikembangkan untuk mengurangi emisi karbon secara

Kolaborasi dengan pemangku kepentingan utama

seperti petani kelapa sawit, produsen biodiesel, dan masyarakat lokal juga penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dalam industri sawit. Dengan adanya kerjasama yang kuat dan langkah-langkah nyata yang diimplementasikan, industri sawit dapat menjadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di masa depan.

Kemitraan dengan lembaga pemerintah dan komunitas lokal

dapat membantu mempercepat implementasi teknologi baru dan praktik berkelanjutan dalam industri kelapa sawit. Melalui sinergi antara berbagai pihak, potensi untuk menciptakan perubahan positif dalam industri ini dapat terwujud. 

Selain itu, dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan dan insentif juga sangat diperlukan untuk mendorong transformasi menuju industri sawit yang lebih berkelanjutan. 

Dengan kerjasama yang kokoh dan komitmen yang kuat, industri kelapa sawit dapat menjadi contoh bagi sektor lain dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan keberlanjutan jangka panjang.

2. Keterlibatan dengan pemimpin industri dan organisasi lingkungan

kunci dalam mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan praktik berkelanjutan dalam industri sawit. Kolaborasi antara pemimpin industri sawit dan organisasi lingkungan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam mengurangi deforestasi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, dan memperkuat perlindungan terhadap keanekaragaman hayati. (Yulianus, 2021)  

Dengan adanya dialog yang terbuka dan konstruktif antara kedua pihak, dapat diciptakan solusi-solusi inovatif yang dapat menjadi contoh bagi industri lain dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Namun, seringkali kepentingan ekonomi dari industri sawit bertentangan dengan kepentingan lingkungan dan masyarakat lokal, sehingga kolaborasi tersebut dapat sulit diwujudkan tanpa mengorbankan salah satu pihak.

 Investasi dalam proyek infrastruktur hijau

seperti jalan raya yang ramah lingkungan dan sistem pengolahan limbah yang efisien juga dapat membantu menciptakan praktik berkelanjutan dalam industri sawit. Selain itu, pengembangan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi dampak lingkungan juga perlu didorong. Dengan adanya komitmen dan kerja sama antara semua pihak terkait, industri sawit dapat menjadi contoh dalam menjalankan praktik berkelanjutan yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Strategi yang diterapkan BPDPKS untuk mencapai emisi nol bersih

melalui program-program inovatif dan kolaboratif dengan para pemangku kepentingan. Salah satu strategi yang diterapkan oleh BPDPKS adalah dengan mengadopsi teknologi hijau dalam proses produksi kelapa sawit, seperti penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. 

Selain itu, BPDPKS juga aktif melakukan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan solusi-solusi berkelanjutan dalam industri sawit. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan BPDPKS dapat mencapai target emisi nol bersih dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. 

BPDPKS bekerjasama dengan universitas untuk mengembangkan sistem pengelolaan limbah yang inovatif, sehingga dapat mengurangi dampak negatif produksi kelapa sawit terhadap lingkungan. Mereka juga melibatkan petani kelapa sawit dalam program pelatihan untuk meningkatkan kesadaran akan praktik-praktik ramah lingkungan dalam pertanian kelapa sawit.(2020)

A. Investasi dalam sumber energi terbarukan

BPDPKS dan teknologi hijau berbagi langkah penting untuk mengurangi dampak negatif produksi kelapa sawit terhadap lingkungan. Peningkatkan energi fosil dan investasi hijau, kemampuan karbon dan investasi efisien sistem irigasi, dan kerjasama antara universitas dan petani kelapa sawit.

1. Penerapan langkah-langkah efisiensi energi

Dalam produksi kelapa sawit juga menjadi bagian penting dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Langkah-langkah ini meliputi penggunaan teknologi yang lebih efisien, pengoptimalan penggunaan sumber daya, dan penerapan praktik-praktik yang ramah lingkungan. 

Selain itu, kolaborasi dengan pihak terkait seperti pemerintah dan lembaga non-pemerintah juga menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan industri kelapa sawit di masa depan. 

Contoh detail terkait dengan upaya meningkatkan efisiensi energi dalam produksi kelapa sawit adalah penggunaan sistem irigasi yang efisien untuk mengurangi penggunaan air secara berlebihan dan meminimalkan limbah cair. Selain itu, kerjasama antara universitas dan petani kelapa sawit dalam penelitian dan pengembangan teknologi juga dapat membantu menciptakan praktik-praktik

2. Implementasi langkah-langkah efisiensi energi

dalam industri kelapa sawit dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan dan juga bagi keberlangsungan industri tersebut. Langkah-langkah ini tidak hanya akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi kelapa sawit secara keseluruhan.

 Selain itu, dengan adanya kerjasama antara berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, lembaga non-pemerintah, universitas, dan petani kelapa sawit, diharapkan dapat menciptakan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan dalam mengelola industri kelapa sawit di masa depan.

3. Promosi opsi transportasi berkelanjutan

Mempromosikan pengangkutan limbah, seperti pengangkutan curah, sepeda, dan listrik, dapat secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencemaran lingkungan dalam industri kayu. Hal ini tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat dan efisiensi logistik.

1. Kemitraan dengan lembaga pemerintah dan komunitas lokal

dapat membantu dalam menciptakan kebijakan yang mendukung penggunaan opsi transportasi berkelanjutan. Dengan adanya kerjasama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan dapat tercipta sistem transportasi yang ramah lingkungan dan efisien dalam industri kayu. 

Selain itu, melalui kemitraan ini, juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan transportasi berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

2. Keterlibatan dengan pemimpin industri dan organisasi lingkungan

Komitmen dalam menjalankan kebijakan transportasi berkelanjutan, yang berbeda dalam pemimpin industri, organisasi lingkungan, dan kolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal, pemimpin industri, dan organisasi lingkungan, yang masih banyak berdampak negatif.

3. Kampanye pendidikan dan kesadaran untuk masyarakat

tentang pentingnya menggunakan transportasi berkelanjutan juga dapat dilakukan melalui kampanye pendidikan dan kesadaran. Dengan memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami kepada masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan dampak positif yang dihasilkan dari penggunaan transportasi berkelanjutan. (Panda, 2024)

 Selain itu, kampanye juga dapat membantu mengubah perilaku masyarakat dalam menggunakan transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

 Misalnya, pemerintah setempat dapat melakukan kampanye edukasi tentang manfaat penggunaan transportasi umum seperti bus atau kereta api dibandingkan dengan menggunakan mobil pribadi. Dengan memberikan informasi mengenai efisiensi energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca, masyarakat dapat lebih memilih transportasi berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

4. Dukungan untuk praktik pertanian berkelanjutan

Kampanye menyadarkan masyarakat akan menyebabkan keseimbangan lingkungan dalam produksi pangan. Kampanye membangun metode pertanian yang ramah lingkungan, membeli produk pangan lokal dan organik, dan membangun kesadaran akan membeli produk pangan secara langsung.

 Dampak ekonomi dari upaya BPDPKS untuk mencapai emisi nol bersih

Penelitian telah menunjukkan bahwa praktik pertanian berkelanjutan tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memiliki dampak positif pada ekonomi lokal. Melalui penggunaan teknik pertanian yang ramah lingkungan, petani dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan hasil panen. (Bersahabat Dengan Lingkungan Melalui Pertanian . . ., n.d.) 

Selain itu, dengan meningkatnya permintaan akan produk pangan lokal dan organik, peluang pasar bagi petani lokal juga semakin meningkat. Dengan demikian, dukungan untuk praktik pertanian berkelanjutan tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi ekonomi lokal secara keseluruhan.

A. Penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi

.Peluang kerja di sektor energi terbarukan

pertanian organik semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan. Banyak perusahaan yang mulai beralih ke energi terbarukan, menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di sektor ini. 

Selain itu, petani lokal yang beralih ke praktik pertanian organik juga dapat menikmati peningkatan pendapatan melalui peningkatan harga jual produk mereka. Dengan demikian, praktik pertanian berkelanjutan tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga pada perekonomian lokal.

 Stimulus untuk ekonomi lokal melalui proyek pembangunan berkelanjutan

dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat. Dengan adanya investasi dalam infrastruktur hijau, seperti pembangkit listrik tenaga surya atau pengolahan limbah organik, dapat menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan dan mengurangi tingkat pengangguran. 

Selain itu, pengembangan pariwisata berkelanjutan juga dapat membantu menghidupkan kembali ekonomi lokal, dengan menarik wisatawan yang peduli lingkungan dan budaya lokal. Dengan adanya kesadaran akan pentingnya praktik berkelanjutan, diharapkan ekonomi lokal dapat terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

5. Daya tarik investasi asing di industri hijau

juga menjadi faktor penting dalam mempercepat transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan. Investasi asing dapat membawa teknologi dan pengetahuan baru dalam pengembangan infrastruktur hijau, sehingga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat setempat. (Investasi Berkelanjutan Menjadi Sarana Yang Signifikan . . ., n.d.) 

Selain itu, investasi asing juga dapat membuka peluang kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah dan investor asing dalam mengembangkan industri hijau sangatlah penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

. Penghematan biaya dan manfaat finansial

Investasi dalam infrastruktur bahan baku dapat ditempatkan secara strategis, karena sumber daya yang efisien dan ramah lingkungan dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi infrastruktur. 

Kolaborasi antara pemerintah dan investor bahan baku berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pembangunan sosial, sehingga memfasilitasi transisi ekonomi yang lebih cepat.

1. Pengurangan biaya energi melalui langkah-langkah efisiensi

Energi dapat membantu perusahaan menghemat uang dan meningkatkan efisiensi operasional. Teknik seperti teknologi yang efisien, konsumsi energi yang berkelanjutan, dan pelatihan dapat meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi emisi karbon, dan menguntungkan perusahaan serta lingkungan.

Namun, ada kasus di mana kolaborasi antara pemerintah dan investor bahan baku justru merugikan lingkungan dan masyarakat setempat. Misalnya, proyek infrastruktur besar yang dilakukan tanpa konsultasi yang memadai dengan masyarakat lokal dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan konflik sosial yang merugikan bagi semua pihak yang terlibat.

2. Manfaat ekonomi jangka panjang dari beralih ke energi bersih

meliputi penghematan biaya jangka panjang, diversifikasi portofolio investasi, dan penciptaan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan. Selain itu, pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil juga dapat meningkatkan ketahanan energi negara dan mengurangi risiko terhadap fluktuasi harga minyak dunia. 

Dengan demikian, investasi dalam energi bersih bukan hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. 

Sebuah contoh yang melawan argumen di atas adalah ketika investasi dalam energi bersih di suatu negara menyebabkan penurunan harga minyak dunia secara signifikan, sehingga membuat investasi tersebut menjadi kurang menguntungkan dan berisiko bagi perekonomian negara tersebut. Selain itu, jika lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan tidak dilengkapi dengan pelatihan yang memadai, hal ini dapat menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi dan ketimpangan sosial di masyarakat.

6. Potensi untuk menghasilkan pendapatan dari program offset karbon

salah satu alasan mengapa banyak negara mulai beralih ke energi bersih. Program offset karbon memungkinkan perusahaan atau negara untuk membayar untuk mengurangi emisi karbon mereka dengan cara membiayai proyek-proyek pengurangan emisi di tempat lain. 

Dengan demikian, hal ini dapat menciptakan peluang baru untuk menciptakan pendapatan tambahan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. 

Selain itu, dengan adanya dukungan yang kuat dari masyarakat dan pemerintah, energi bersih juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang terbatas dan tidak ramah lingkungan.

Daya saing pasar dan posisi global

Daya saing pasar dan posisi global juga mendorong pengembangan energi bersih, membantu perusahaan-perusahaan yang membentuk teknologi dan praktik ramah lingkungan, membantu citra dan hubungan diplomasi internasional, dan membantu keuntungan ekonomi dan diplomasi signifikan. 

Contoh yang lebih rinci tentang manfaat energi bersih dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dapat dilihat dalam kasus negara yang sangat bergantung pada bahan bakar fosil untuk perekonomiannya.

 Meskipun mendapat dukungan kuat dari pemerintah dan masyarakat, pelestarian energi bersih dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan dan penurunan ekonomi di industri yang terkait dengan ekstraksi dan produksi bahan bakar fosil, yang berdampak pada daya saing keseluruhan di pasar global.

Peningkatan reputasi Indonesia sebagai pemimpin dalam keberlanjutan

inovasi energi bersih dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi negara ini dalam pasar global. Dengan reputasi yang baik sebagai negara yang peduli terhadap lingkungan dan berkomitmen pada pengembangan energi bersih, Indonesia dapat menarik investasi asing dan menjalin kemitraan dengan negara-negara lain yang memiliki tujuan yang serupa. 

Hal ini dapat membantu meningkatkan daya saing pasar Indonesia dan memperkuat posisi global negara ini dalam industri energi bersih.

 Namun, fokus pada inovasi energi bersih juga harus seimbang dengan pertimbangan terhadap kebutuhan energi yang terus meningkat di dalam negeri. Indonesia perlu memastikan bahwa keberlanjutan energi bersih tidak mengorbankan aksesibilitas dan ketersediaan energi bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Kesimpulan

Dengan demikian, penting bagi Indonesia untuk mengembangkan strategi yang komprehensif dalam mempromosikan energi bersih tanpa mengabaikan kebutuhan energi domestik. 

Langkah-langkah konkret seperti peningkatan investasi dalam infrastruktur energi bersih, pembangunan kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan, dan kerjasama internasional yang kuat dapat membantu mencapai tujuan tersebut.

 Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam industri energi bersih dan memberikan kontribusi positif dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. 

Namun, perlu diingat bahwa pengembangan energi bersih memerlukan investasi yang besar dan belum tentu semua negara bersedia untuk bekerja sama dalam hal ini, sehingga Indonesia harus mempertimbangkan keterbatasan sumber daya dan potensi konflik kepentingan dengan negara lain.

Referensi

Bersahabat Dengan Lingkungan Melalui Pertanian . . . (n.d.). Retrieved October 18, 2024, from https://dppp.pontianak.go.id/artikel/29-bersahabat-dengan-lingkungan-melalui-pertanian-berkelanjutan.html

C. (2020, January 27). Langkah BPDPKS Dukung Program Pemerintah . . . BPDPKS. Retrieved October 18, 2024, from https://www.bpdp.or.id/langkah-bpdpks-dukung-program-pemerintah-memajukan-industri-sawit-nasional

Industri Kelapa Sawit Indonesia: Menjaga Keseimbangan . . . (n.d.). Retrieved October 18, 2024, from https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/2921/industri-kelapa-sawit-indonesia-menjaga-keseimbangan-aspek-sosial-ekonomi-dan-lingkungan

Investasi Berkelanjutan Menjadi Sarana Yang Signifikan . . . (n.d.). Retrieved October 18, 2024, from https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3936/investasi-berkelanjutan-menjadi-sarana-yang-signifikan-untuk-mendorong-pemulihan-ekonomi-serta-mendukung-pencapaian-target-sdgs

Panda, T. (2024, September 16). Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya . . . Panda. Retrieved October 18, 2024, from https://www.panda.id/membangun-kehidupan-berkelanjutan-menumbuhkan-kesadaran-masyarakat-akan-pentingnya-pelestarian-lingkungan/

Yulianus, J. (2021, December 15). Kolaborasi Jadi Kunci Untuk Industri Sawit Berkelanjutan. kompas.id. Retrieved October 18, 2024, from https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/12/15/kolaborasi-jadi-kunci-untuk-industri-sawit-berkelanjutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun