Mohon tunggu...
Januarius Yoseph Nana
Januarius Yoseph Nana Mohon Tunggu... Guru - SMP Negeri Satu Atap Raymea

Menulis merupakan partikel kecil dalam melukis kenangan, membuat sejarah, membentuk karakter. Dengan menulis pula kreasi kita tidak mengenal batas. Salam satu pena ✒

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Langkah Mundur Pendidikan Indonesia, "UN is Come Back"

17 November 2024   16:33 Diperbarui: 18 November 2024   10:11 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa dapat belajar bagaimana mengidentifikasi sebuah masalah riil dan mampu mencari solusi yang relevan dan juga siswa mampu berkolaborasi dengan rekan sejawatnya dalam mencapai hasil terbaik untuk yang diinginkan bersama.

Dalam makna mendalam sebagai sebuah negara kepulauan yang beragam, Indonesia dinilai akan memunculkan keterwakilan keberagaman tersebut apabila dalam melakukan evaluasi terhadap pendidikan di negara ini mampu menyesuaikan metode evaluasi yang mewakili aspek keberagaman tersebut. 

Sebagai seorang pendidik, daripada kita menggunakan UN yang sangat terbatas pada evaluasi hafalan, kita seharusnya diharapkan untuk mampu menerapkan sebuah assessment yang lebih fleksibel dan personal.

Impian tentang Kebijakan Penunjang "Deep Learning"

Adanya UN tidak hanya sebagai langkah mundurnya pendidikan Indonesia, namun tentunya akan bertentangan dengan arah kebijakan konsep pendidikan secara mendalam "Deep Learning" yang akan diterapkan. 

Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli akan sistem pendidikan di negara kita, sudah sepatutnya kita mampu mendorong kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Sistem pendidikan dalam konsep yang baru seharusnya tidak dibatasi pada soal kemampuan menghafal pembelajaran yang telah dilalui, namun lebih pada sejauh mana siswa mampu memahami, menganalisis, dan menerapkan pengetahuan mereka.

Dengan memahami konsep "Deep Learning", kita telah memberikan ruang kepada siswa untuk menjadi long life learners (Pembelajar seumur hidup/ sepanjang hayat) sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai macam perubahan. 

Pendidikan mendalam yang diinginkan tidak akan tercapai jika kita masih terjebak dalam conventional thinking (pola pikir lama) yang hanya berfokus pada hasil tes UN.

Harapan kita kedepannya, Pendidikan harus mampu mengutamakan hingga menciptakan ruang belajar bagi siswa untuk mengekspresikan dirinya dan mampu tumbuh sebagai individu yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam kehidupan nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun