Drs. H. Mohd. Iqbal Romzi adalah tokoh politisi sekaligus seniman yang telah lama dikenal masyarakat Sumatera Selatan. Karier politiknya dimulai di tingkat lokal sebagai Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan pada periode 2004-2009. Namanya semakin bersinar ketika ia dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel pada 2009-2014.
Perjalanan politiknya berlanjut di tingkat nasional sebagai Anggota DPR RI untuk periode 2014-2019 mewakili Sumsel II. Pada Pemilu 2024, Ustadz Iqbal kembali dipercaya oleh masyarakat sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029, mewakili Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Konsistensinya dalam dunia politik telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu politisi senior di PKS Sumatera Selatan.
Kiprah di PKS dan Gaya Komunikasi yang Khas Â
Keterlibatan Ustadz Iqbal dengan PKS sudah dimulai sejak era awal pendirian partai ini. Pada 1998-2002, ia menjabat sebagai Ketua Umum DPW Partai Keadilan Sumsel, cikal bakal PKS, dan melanjutkan perannya sebagai Ketua DPW PKS Sumsel pada 2004-2006. Pada 2006-2010, ia menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sumsel, menunjukkan kemampuan strategisnya dalam mengawal kebijakan partai.
Ustadz Iqbal juga aktif di struktur pusat sebagai anggota Majelis Syuro PKS sejak 2005 dan Wakil Ketua Wilayah Dakwah (Wilda) Sumbagsel untuk periode 2015-2020. Gaya komunikasinya yang khas dengan menggunakan pantun dalam berbagai acara resmi dan santai menambah daya tarik pribadinya, membuat audiens terhibur sekaligus terpikat.
Peran dalam Seni Budaya dan Karya Sastra Â
Selain berkiprah di dunia politik, Ustadz Iqbal juga memiliki kecintaan mendalam terhadap budaya, khususnya seni tradisi Melayu. Ia aktif mempromosikan seni berpantun sebagai bagian dari identitas budaya lokal yang perlu dilestarikan.
Dedikasinya terhadap seni budaya telah melahirkan karya sastra berupa buku-buku, seperti "Gurindam Salam" dan "Pantun Untuk Negeri, Memperkuat Jati Diri." Lewat karyanya, Ustadz Iqbal menunjukkan bahwa seni tradisi dapat menjadi media untuk memperkuat jati diri bangsa sekaligus alat untuk menginspirasi generasi muda agar mencintai warisan leluhur mereka.
Kontribusi dalam Dunia Pendidikan dan Dakwah Â
Ustadz Iqbal lahir dan besar di Desa Sakatiga, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Ia menempuh pendidikan dasar di SDN Sakatiga dan melanjutkan studinya sebagai Santri di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi di IAIN (kini UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, ia kembali mengabdi di almamaternya sebagai pengajar. Selain itu, Ustadz Iqbal juga pernah menjadi dosen di IAIN (kini UIN) Raden Fatah Palembang dan Universitas IBA.
Pada 2009, ia fokus mengembangkan Sekolah Islam Terpadu Menarah Fitrah sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan. Di bawah kepemimpinannya, yayasan ini kini memiliki jenjang pendidikan mulai dari TK hingga SMP, menjadi bukti komitmennya dalam membangun generasi muda berkarakter Islami.
Kehidupan Pribadi dan Filosofi Pengabdian Â
Dalam kehidupan pribadinya, Ustadz Iqbal dikenal sebagai sosok yang hangat dan rendah hati. Ia menikah dengan Ustadzah Atik Sukmayanti dan dikaruniai empat anak: Mohd. Hafiy Nawwaf, Ariza Hizfariyah, Mohd. Humaris Nubairiy, dan Akidah Isyariyah. Keluarga baginya adalah pilar penting dalam menopang setiap langkah karier dan dakwahnya.
Moto MANTAP (Menunaikan Amanah Tanpa Pamrih), tidak hanya menjadi semboyan saat maju sebagai Anggota DPR RI saja, tetapi juga prinsip yang melekat dalam setiap pengabdian. Ia menjalankan setiap amanah dengan penuh ketulusan tanpa pamrih, mengajarkan bahwa kekuasaan bukan soal keuntungan pribadi, tetapi tanggung jawab yang harus ditunaikan demi kesejahteraan masyarakat.
Komitmen pada Moderasi dan Kepemimpinan yang Humanis Â
Dalam setiap langkah dan keputusan, Ustadz Iqbal selalu mengedepankan nilai-nilai moderasi Islam. Tawassuth (sikap tengah), Tawazun (keseimbangan), Al-I'tidal (keadilan), dan Tasamuh (toleransi) menjadi landasan dalam kepemimpinannya.
Dengan pendekatan tersebut, ia mampu merangkul berbagai kelompok masyarakat tanpa memandang latar belakang agama maupun status sosial. Ustadz Iqbal dikenal sebagai pemimpin yang selalu siap mendengar dan merespons aspirasi masyarakat dengan bijak dan humanis. Gaya kepemimpinannya ini membuatnya tidak hanya dicintai, tetapi juga dipercaya oleh masyarakat dan rekan-rekan politiknya.
Inspirasi Bagi Generasi Muda dan Masa Depan Bangsa Â
Lebih dari sekadar politisi, Ustadz Iqbal adalah akademisi, budayawan, dan pendidik yang terus berupaya berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan. Sosoknya yang sederhana namun penuh visi menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin berbuat lebih banyak untuk agama, bangsa, dan budaya.
Dengan pengalaman dan dedikasi yang luas, ia berhasil menunjukkan bahwa pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian budaya dapat berjalan seiring tanpa harus mengabaikan nilai-nilai agama. Ustadz Iqbal membuktikan bahwa melalui sinergi antara politik, budaya, dan pendidikan, masyarakat dapat dibangun secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Penutup Â
Ustadz Iqbal Romzi adalah figur santri serta pemimpin yang berhasil memadukan politik, pendidikan, budaya, dan agama dalam setiap kiprahnya. Prinsip hidupnya yang berakar pada MANTAP (Menunaikan Amanah Tanpa Pamrih) bukan sekadar slogan, tetapi filosofi pengabdian tulus yang tercermin dalam setiap langkahnya. Ia tidak hanya fokus pada capaian politik, tetapi juga berperan aktif dalam memajukan pendidikan, melestarikan budaya, dan merajut hubungan harmonis dengan masyarakat melalui dakwah dan seni. Pendekatan moderatnya yang mengedepankan toleransi dan keseimbangan menjadikannya sosok yang diterima oleh berbagai kalangan.
Dengan berbagai peran penting yang ia emban, Ustadz Iqbal memberi teladan bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang memberi manfaat dan menjadi jembatan bagi perbedaan. Keberhasilannya dalam menjadikan nilai-nilai agama dan budaya sebagai kekuatan menghadapi tantangan modernitas menunjukkan visi dan komitmennya yang kuat. Sebagai inspirasi bagi generasi mendatang, Ustadz Iqbal akan terus memainkan peran signifikan dalam membangun masyarakat yang berkeadilan, berbudaya, dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H