Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Hal ini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Di lembaga pendidikan anak usia dini para pendidik dituntut harus mengembangkan potensi anak, sehingga nantinya anak mampu menghadapi persoalan-persoalan kreatif. Anak-anak adalah generasi kita, penentu masa depan kita, harapan keluarga, bangsa dan negara. Di sekolah, mereka belajar dan mengasah keterampilan yang merupakan sebuah proses yang perlu kesabaran. Perlu diingat bahwa belajar bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang mengeksplorasi, berinteraksi, dan membangun koneksi dengan dunia di sekitar mereka. Tingkat dan kualitas pendidikan anak usia dini juga mempengaruhi keberhasilan, kesejahteraan, dan sikap positif terhadap belajar.
Tapi, apa sebenarnya tujuan sosialisasi ini diadakan? Mengapa faktor pendidikan anak merupakan salah satu faktor yang paling menentukan nasib kita di masa mendatang? Berikut beberapa alasan, mengapa kesadaran kita akan pentingnya pendidikan, perlu diperdalam.
Meningkatkan kesadaran orang tua dan masyarakat
Sosialisasi pendidikan anak usia dini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran orang tua dan masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini (~). Ini melibatkan penyadaran akan peran krusial orang tua, manfaat ~ dalam perkembangan anak, dan cara memberikan dukungan yang tepat melalui pendidikan, pelatihan, serta kerjasama dengan berbagai lembaga.
Mendukung pengembangan anak secara holistik
Sosialisasi pendidikan anak usia dini juga berguna untuk mendukung perkembangan anak secara holistik dengan mengutamakan keseimbangan antara perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual. Ini mencakup metode pendidikan yang memperhatikan kesejahteraan anak secara keseluruhan, memastikan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, serta mendorong aktivitas yang mengembangkan berbagai aspek kemampuan anak.
Memperkuat keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak
Keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak dapat meningkatkan peran aktif orang tua dalam pendidikan anak. Dengan adanya sosialisasi pendidikan anak usia dini pun dapat mendorong orang tua untuk berpartisipasiÂ
 dalam kegiatan belaja anak di rumah dan di sekolah, serta memastikan bahwa orang tua memahami pentingnya peran mereka dalam mendukung perkembangan anak. Orang tua juga dapat memperkuat keterlibatan nya dalam pendidikan anak dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung di rumah.
Mengetahui peran pendidikan anak usia dini terhadap fungsi sosialisasi dalam keluargaÂ
Pendidikan anak usia dini berkontribusi terhadap proses sosialisasi di dalam keluarga. Hal ini mencakup perannya dalam sosialisasi yakni belajar nilai, norma, dan keterampilan sosial melalui interaksi dengan orang tua dan teman sebaya serta mendukung keluarga dalam membentuk pola asuh yang efektif, memperkuat komunikasi, dan mempromosikan perkembangan sosial anak.
Meningkatkan kualitas program dan kebijakan pendidikan anak usia dini
Sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa program dan kebijakan pendidikan anak usia dini berkualitas tinggi. Hal ini mencakup pembuatan dan penerapan kebijakan yang mendukung perkembangan pendidikan anak usia dini yang efektif dan berkualitas dan menjamin bahwa semua anak mendapatkan pendidikan usia dini yang berkualitas melalui program dan kebijakan yang baik.
Berdasarkan pada hal tersebut tepatnya pada hari selasa, 30 Juli 2024 Â di SDN 3 Kebobang kelompok KKN-FBD JANTRA 66 mengadakan sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini. Kegiatan sosialisasi ini mengundang sebanyak 34 audiens dengan 19 orang merupakan wali murid kelas 6 SDN 3 Kebobang, 5 orang perwakilan PKK, 5 orang perwakilan dasa wisma atau dawis, dan 5 orang perwakilan bank sampah Desa Kebobang. Tepatnya pada pukul 13.00 kegiatan sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini dimulai dengan pematerinya sendiri merupakan guru SDN 3 Kebobang yaitu Bapak Agung. Â Pada kegiatan sosialisasi ini mencoba menjelaskan terkait pentingnya keberlanjutan pendidikan setelah lulus SD. Tidak hanya itu, dalam pelaksanaannya juga dijelaskan mengenai apa saja tantangan dalam pendidikan anak usia dini, dampak putus sekolah, hingga solusi dan peran orang tua maupun pendidik dalam pendidikan anak usia dini.Â
Dalam pelaksanaannya antusiasme dari audiens begitu terlihat pada saat sesi diskusi dan tanya jawab, dimana dalam kesempatan ini mereka menyampaikan sejumlah pertanyaan sekaligus membagikan pengalaman - pengalaman menarik. Adapun yang membagikan ceritanya mengenai perjuangannya dalam menempuh pendidikan yang berhasil menarik simpati para audiens yang hadir pada saat itu. Tidak lupa, sebagai bentuk apresiasi atas kehadiran dari para audiens pada kegiatan sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini kelompok KKN-FBD JANTRA 66 Universitas Brawijaya membagikan beberapa bingkisan-bingkisan kecil. Mengingat betapa pentingnya keberlanjutan pendidikan, dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mereka akan penting dan berharganya pendidikan anak usia dini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H