Barack obama pernah berkata bahwa Tiap-tiap dari kita berhak untuk mempunyai hak kebebasan untuk mengejar kebahagiaan versi mereka sendiri. Tidak ada seorangpun yang pantas untuk dirundung. Bullying merupakan sebuah bayang-bayang gelap yang menghantui lingkungan sekolah, telah menjadi isu yang hingga kini tak dapat diabaikan. Di tingkat sekolah dasar, di mana anak-anak sedang membangun fondasi sosial dan emosional mereka, pembullyan dapat meninggalkan luka mendalam yang berdampak jangka panjang. Tindakan perundungan, yang seringkali melibatkan kekerasan fisik, verbal, atau psikologis, tidak hanya merusak kepercayaan diri dan kesejahteraan emosional korban, tetapi juga menciptakan iklim sekolah yang penuh ketakutan dan ketidakamanan. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan perundungan menjadi langkah krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan kondusif bagi semua siswa.
bullying yang kami kemas dengan dua sesi acara. Sesi pertama berkaitan dengan materi. Materi yang mencakup definisi, tanda-tanda bullying, pencegahan hingga dampak yang kami bahas secara komprehensif. Disamping itu, kami juga menemukan fenomena bahwa siswa SDN 3 Kebobang kurang maksimal dalam memahami materi yang diberikan sehingga kami juga menyiapkan penampilan drama akan bahaya bullying dan pentingnya pertemanan yang baik.
Fenomena ini kami yakini tidak dapat dihindarkan sehingga muncul sebuah inisiatif untuk mengadakan sosialisasi antiAcara tersebut dilaksanakan selama 1 hari penuh di hari sekolah, dengan berkoordinasi bersama pihak guru dan orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi yang berkaitan dengan lingkup sosial dan pendidikan itu kurang efektif rasanya jika hanya diikuti oleh pihak siswa, sehingga intisari dari materi perlu untuk diketahui oleh guru dan orang tua sebagai pengawas dan pembimbing.
Persiapan acara pun kami lakukan dalam waktu yang cukup singkat, dengan membagi kedua tim. Satu bertugas dalam menyiapkan materi di powerpoint dan satu lagi berfokus di penampilan drama. Kami melihat ada dampak positif dari acara sosialisasi tersebut dengan meningkatnya kesadaran di kalangan siswa agar mereka saling menghargai satu dengan yang lain dan menahan gerakan siswa yang suka membully untuk mengulanginya lagi. Hal ini juga terjadi disebabkan oleh ketidaktahuan siswa akan tindakan bullying tersebut, dalam arti yang lebih spesifik menunjukkan bahwa siswa sudah mengetahui batasan apa saja yang harus dijaga selama bermain maupun belajar.
Satu hal yang harus selalu dijaga bahwa pemahaman perihal bullying perlu untuk dilakukan secara rutin dan berkala demi menghindari hal hal yang tidak baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H