Mohon tunggu...
FBD Jantra 66 Kebobang
FBD Jantra 66 Kebobang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Kelompok KKN FISIP-FIB FBD Jantra 66 Desa Kebobang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

FBD Jantra 66 Desa Kebobang: Sosialisasi Anti Bullying

31 Agustus 2024   04:12 Diperbarui: 31 Agustus 2024   04:23 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barack obama pernah berkata bahwa Tiap-tiap dari kita berhak untuk mempunyai hak kebebasan untuk mengejar kebahagiaan versi mereka sendiri. Tidak ada seorangpun yang pantas untuk dirundung. Bullying merupakan sebuah bayang-bayang gelap yang menghantui lingkungan sekolah, telah menjadi isu yang hingga kini tak dapat diabaikan. Di tingkat sekolah dasar, di mana anak-anak sedang membangun fondasi sosial dan emosional mereka, pembullyan dapat meninggalkan luka mendalam yang berdampak jangka panjang. Tindakan perundungan, yang seringkali melibatkan kekerasan fisik, verbal, atau psikologis, tidak hanya merusak kepercayaan diri dan kesejahteraan emosional korban, tetapi juga menciptakan iklim sekolah yang penuh ketakutan dan ketidakamanan. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan perundungan menjadi langkah krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan kondusif bagi semua siswa.

Fenomena ini kami yakini tidak dapat dihindarkan sehingga muncul sebuah inisiatif untuk mengadakan sosialisasi anti bullying yang kami kemas dengan dua sesi acara. Sesi pertama berkaitan dengan materi. Materi yang mencakup definisi, tanda-tanda bullying, pencegahan hingga dampak yang kami bahas secara komprehensif. Disamping itu, kami juga menemukan fenomena bahwa siswa SDN 3 Kebobang kurang maksimal dalam memahami materi yang diberikan sehingga kami juga menyiapkan penampilan drama akan bahaya bullying dan pentingnya pertemanan yang baik.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Acara tersebut dilaksanakan selama 1 hari penuh di hari sekolah, dengan berkoordinasi bersama pihak guru dan orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi yang berkaitan dengan lingkup sosial dan pendidikan itu kurang efektif rasanya jika hanya diikuti oleh pihak siswa, sehingga intisari dari materi perlu untuk diketahui oleh guru dan orang tua sebagai pengawas dan pembimbing.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Persiapan acara pun kami lakukan dalam waktu yang cukup singkat, dengan membagi kedua tim. Satu bertugas dalam menyiapkan materi di powerpoint dan satu lagi berfokus di penampilan drama. Kami melihat ada dampak positif dari acara sosialisasi tersebut dengan meningkatnya kesadaran di kalangan siswa agar mereka saling menghargai satu dengan yang lain dan menahan gerakan siswa yang suka membully untuk mengulanginya lagi. Hal ini juga terjadi disebabkan oleh ketidaktahuan siswa akan tindakan bullying tersebut, dalam arti yang lebih spesifik menunjukkan bahwa siswa sudah mengetahui batasan apa saja yang harus dijaga selama bermain maupun belajar.

Satu hal yang harus selalu dijaga bahwa pemahaman perihal bullying perlu untuk dilakukan secara rutin dan berkala demi menghindari hal hal yang tidak baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun