Mohon tunggu...
Jantje Laimeheriwa
Jantje Laimeheriwa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jantje Laimeheriwa

Jadilah orang yang berempati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengintip Politik Nasional dari Kampung

9 Maret 2021   01:47 Diperbarui: 9 Maret 2021   02:11 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kudeta Partai Demokrat menjadi tranding topik Nasional.  Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Sumtera Utara oleh kelompok pengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat meramaikan panggung politik nasional. Meramaikan dan meningkatkan Tensi Politik Nasional.

 Ada apa dengan Jakarta hari ini ?

Sebagai warga masyarakat biasa  di kampung  saat ini  merasa bangga karena Bangsa dan Negara Indonesia  secara bertahap menunjukan kemajuan di berbagai aspek kehidupan.

Salah satu aspek pembangunan yang dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat di kampung adalah Teknologi Informasi yang telah menerobos masuk sampai di hampir seluruh pelosok negeri, sampai di hampir semua kampung  nusantara.

Masyarakat kampung merasa senang dan bangga karena Jakarta sudah sangat dekat dengan Kampung kampung diseluruh Indonesia. Apa yang terjadi di Jakarta,  dalam hitungan detik dan menit  situasinya  sudah diketahui dan didengar oleh masyarakat di kampung kampung. 

Tentu informasi yang terdistribusi dan sampai di masyarakat kampung kampung ada yang konstruktif dan membanggakan tetapi juga tak kalah banyak juga yang deskstruktif, informasi yang tidak menyenangkan, informasi yang mengecewakan. 

Masyarakat dengan  pikiran dan pemahaman sederhana  tetapi mereka  semakin cerdas  dalam mencermati setiap informasi yang terjadi di negeri ini.

Secara khusus dari kampung ingin menyoroti dan menyampaikan pikiran sederhana dan dangkal tentang  Situasi Terkini Politik Nasional.

Tensi Politik Nasional  cenderung meningkat dan sudah sejak tahun 2020 sampai dengan bulan Maret tahun 2021 ini.

Apa dan siapa yang sesungguhnya pemicu dan pemacu situasi politik, sehingga tensi dan suhunya semakin meningkat ?  Kondisi objektif lapangan, jujur mau dibilang bahwa mereka adalah anak anak bangsa sendiri, tokoh tokoh bangsa sendiri, yang mengklaim diri negarawan  baik secara individu, kelompok, ormas, partai politik dan elemen elemen lainya, mereka itulah pemicunya. Masih segar dan panas di telinga masyarakat, Kudeta Partai Politik, Partai Demokrat.

Kontribusi media masa, Lembaga Lembaga Survey Elektabilitas Kandidat Capres dan elemen elemen lainnya   signifikan dalam turut menaikan suhu dan tensi politik nasional saat ini.

Apa maksud semuanya ini ?  Maksud dan  tujuaanya tak lain dan tak bukan hanya melampiaskan  Napsu dan Syahwat politiknya untuk meraih Kekuasaan bagi Kelompoknya, bagi parpolnya, bagi ormasnya dalam pertarungan politik di negeri ini Tahun 2024  yang masih 3 tahun kedepan. 

Sementara kepentingan masyarakat di kampung diabaikan, tidak menjadi konsen dan perhatian mereka.

Inilah ciri dan karakter perpolitikan di negeri ini. Mereka lebih oriantasi pada kepentingan diri, kelompok dan organisasi. Ramai berdebat  dengan konsep konsep pembangunan yang hebat tetapi tidak pernah mendaratkan konsep pembangunan yang aplikatif solutif di kampung kampung. Hanya untuk menaikan posisi tawar saja dalam upaya untuk meraih kekuasaan dalam perhelatan pemilu di tahun 2024.

Masyarakat di kampung hanya menonton, menyaksikan pagelaran seni politik yang terjadi di jakarta dengan tensi yang sangat tinggi, pelakonnya adalah anak anak negeri sendiri, tokoh tokoh nasional sendiri, negarawan negarawan negeri sendiri.

 Masyarakat jadi  penonton dan penonton dari kampung dari jauh.

Pesta Demokrasi Nasional dalam Pemilu Tahun 2024 masih 3 tahun.  

Masih ada yang harus dibuat dan dikerjakan bagi bangsa, negara dan masyarakat. 

Adalah lebih bijak sebagai elit politik,  dukung dan bantulah Bapak Presiden Joko Widodo untuk mengatasi Pandemi Covid 19 dan Ekonomi Masyarakat yang sementara mencengkram, menerpa bangsa, negara dan masyarakat.

Masih adakah rasa empati sebagai anak bangsa terhadap bangsanya  ? Masih adakah rasa sayang dan cinta terhadap bangsanya ? Masih adakah rasa persaudaraan selaku anak anak bangsa ? Masih adakah rasa persatuan dan kesatuan selaku anak anak bangsa ?  Dan masih adakah rasa cinta selaku anak bangsa kepada saudara kita yang ada di kampung kampung ?

Biarlah masing masing melakukan perenungan diri hanya demi bangsa, negara dan masyakat .

Bantu dan dukunglah Bapak Presiden untuk mengatasi krisis yang dialami saat ini, Pandemi Covid 19 dan Ekonomi Masyarakat (jl) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun