KEDIRI -- Pernyataan tegas tiba-tiba disampaikan Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Kabupaten Kediri, Ari Purnomo Adi pada Rabu 24 Agustus 2022. Dari keterangannya diketahui, bahwa keberadaan forum seharusnya sangat membantu kinerja pemerintah daerah dalam kewaspadaan bencana. Justru tidak mendapat dukungan dari dinas terkait.
Surat Terbuka Untuk Semua Relawan.
 Assalamualaikum wr. Wb.
Tak terasa sudah hampir satu tahun FPRB mendapatkan amanat untuk meningkatkan kapasitas relawan dan masyarakat serta mengurangi risiko bencana di Kabupaten Kediri.
Alhamdulillah. Sampai sejauh ini tidak ada anggaran dari pemerintah daerah untuk mensupport roda organisasi kita. Selama ini semua giat dibiayai oleh dana pribadi dan sumbangan anggota. Tapi kondisi ini tentu tidak bisa terus terjadi. Karena tanpa support dari Pemkab kita tentu akan kewalahan dalam menjalankan roda organisasi..
Alhamdulillah hari ini, Dinsos dan Tagana menyatakan tidak bisa mensupport giat kita. Alasannya karena mereka tidak punya anggaran.Â
Teman teman.
Artinya kita akan berjuang sendirian.
Murni dari kita , oleh kita , untuk Kediri. Untuk Indonesia.
Kita tidak bisa mengharapkan siapa siapa lagi selain kita.
Teman teman ku yang baik.
Walaupun tidak ada support dari manapun. Organisasi kita harus tetap berjalan. Karena masalah bencana adalah masalah kita semua. Kita sudah diberi mandat oleh Mas Bup untuk membantu masyarakat Kediri dalam menghadapi bencana. Kita harus konsisten dan bertanggungjawab di dalam menjalankannya.
Mulai hari ini, mari kita perbarui niat kita. Mari kita niatkan 100 % karena Allah.
Demi masyarakat Kediri.
Saya yakin kita mampu.
Karena selama ini telah terbukti bahwa kita tetap mampu berorganisasi dan membantu masyarakat tanpa bantuan siapapun juga.
Teman teman.
Ladang ibadah terbentang luas dihadapan kita.
Mari kita berikan yang terbaik untuk Kediri.
Untuk Indonesia
Merdeka!!!!
Belum cukup dengan pernyataan di atas, selang beberapa menit kemudian muncul kembali statemen kepada sosok memiliki profesi sebagai dokter.
Kepada seluruh pengurus FPRB. Besok kamis, tanggal 25 Agustus 2024, kita rapat di Sekretariat jam 1 siang. Jangan lupa rompi dibawa. Nanti akan kita kembalikan ke BPBD. Karena itu bukan milik kita. Tapi aset negara.
Terimakasih
Kemudian dilanjutkan kembali statemen ketiga
Teman teman yang ingin menemani saya untuk melakukan audiensi dengan Kadinsos Kabupaten Kediri harap berkumpul di sekretariat besok hari kamis tanggal 25 Agustus 2022 jam 10 tepat. Siapa tahu beliau belum tahu tupoksi Dinsos di dalam Penanggulangan Bencana. Terimakasih
Lalu apa menjadi dasar keputusan ini, "Semua birokrat ngawur wajib kita ingatkan, bahwa terkait penangganan kebencanaan, dinas terkait di Kabupaten Kediri harus memahami peranannya," terangnya.
Memang mengutip rilis resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahwa terkait peningkatan kewaspadaan masyarakat atas ancaman La Nina dan percepatan Penangganan Covid-19. Maka dibentuk dan dikelola berupa Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB). Terdapat 10 tujuan dibentuknya F-PRB ini, diantaranya perwujudan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana di daerahnya dan merupakan mitra BPBD, OPD dan pemerintah daerah.
Sementara Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri, Syaifudin Zuhri saat dikonfirmasi menjelaskan. "Bahwa kami dari BPBD selama ini berusaha memberikan suppot seperti kemah mitigasi dan lomba lintas alam kami suport peralatan. Akan kami rapatkan dan salah satu solusinya, kami akan bantu komunikasikan dengan beberapa perusahaan dalam hal CSR," jelasnya.
Jurnalis : Kintan Kinari Astuti
Editor : Nanang Priyo Basuki
Ditulis ulang : Janmapare
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H