Mohon tunggu...
Jani Rohmah04
Jani Rohmah04 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas Islam negeri sunan gunung Djati Bandung

Hobi menggambar ,menyukai hal hal puitis ,suka badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Asal Mula Mutu dan Berkembangnya oleh Joseph Juran

31 Maret 2024   21:32 Diperbarui: 31 Maret 2024   21:44 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ARTIKEL BERITA

Mengenal Asal Mula Mutu dan Berkembangnya Oleh Joseph Juran

Abstrak

Artikel ini membahas tentang konsep mutu yang dikemukakan oleh Joseph M. Juran, seorang pakar manajemen mutu ternama. Juran mendefinisikan mutu sebagai "kesesuaian bagi penggunaan" dan menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan pelanggan. Konsep mutu Juran telah terbukti efektif dalam berbagai industri dan organisasi, termasuk dalam dunia pendidikan. Penerapan Trilogi Juran dan pendekatan SQM dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai tujuan menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Kata kunci : konsep mutu,pendidikan dan sqm 

Joseph juran, pakar manajemen mutu ternama, lahir di Brailia, Rumania pada tahun 1904. Pada usia 5 tahun, Juran beserta keluarganya bermigrasi ke Amerika Serikat. Juran menempuh pendidikan di University of Minnesota dan meraih gelar B.S. dalam Teknik Elektro pada tahun 1924. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Loyola dan memperoleh gelar J.D. di bidang Hukum pada tahun 1936.Juran dikenal sebagai penulis yang produktif dengan lebih dari 20 buku dan ratusan artikel yang diterbitkan. Salah satu karyanya yang paling berpengaruh adalah "Quality Control Handbook", yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1951. Buku ini menjadi referensi standar dalam bidang kontrol kualitas dan mengukuhkan Juran sebagai otoritas di bidang mutu.

Kontribusi Juran dalam Bidang Mutu

Juran memberikan kontribusi besar dalam pengembangan manajemen mutu, khususnya di Jepang. Ia membantu para pemimpin industri Jepang dalam menstrukturisasi industri mereka sehingga mampu mengekspor produk ke pasar dunia. Juran memperkenalkan konsep dan alat-alat mutu yang dirancang untuk pabrik, dan mengintegrasikannya menjadi dasar bagi manajemen proses terpadu.

Model Pengembangan Manajemen Mutu Pendidikan menurut Joseph M. Juran.  

Dr. Joseph M. Juran, pakar manajemen mutu ternama, mendefinisikan mutu sebagai "kesesuaian bagi penggunaan" (fitness for use). Artinya, produk atau jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna. Untuk mencapai mutu tersebut, Juran mencetuskan "Trilogi Juran", sebuah kerangka kerja yang terdiri dari tiga proses: perencanaan mutu, pengendalian mutu, dan peningkatan mutu.

Perencanaan Mutu (Quality Planning)

Tahap ini merupakan langkah awal yang krusial. Perencanaan mutu melibatkan penetapan proyek, identifikasi pelanggan, penemuan kebutuhan pelanggan, pengembangan produk/jasa dan prosesnya.

Pengendalian Mutu (Quality Control)

Pada tahap ini, fokusnya adalah memastikan produk/jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pengendalian mutu meliputi pemilihan subjek kontrol, penentuan pengukuran, penyusunan standar kerja, pengukuran kinerja, interpretasi perbedaan antara standar dan data, dan pengambilan keputusan.

Peningkatan Mutu (Quality Improvement)

Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan. Prosesnya dimulai dengan identifikasi program perbaikan, pengorganisasian program dan diagnosis penyebab kesalahan, kemudian dilanjutkan dengan penemuan solusi, implementasi perbaikan, dan pengendalian untuk mempertahankan mutu yang telah dicapai.

Penerapan Trilogi Juran

Trilogi Juran telah terbukti efektif dalam berbagai industri dan organisasi. Penerapannya dapat membantu meningkatkan kualitas produk/jasa, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dan ultimately, meningkatkan daya saing perusahaan.

Dr. Joseph M. Juran, seorang pakar manajemen mutu ternama, dikenal sebagai salah satu "Bapak Mutu". Dengan latar belakang pendidikan teknik dan hukum, Juran, sama seperti Deming, adalah ahli statistik terpandang yang memiliki pengaruh besar dalam dunia pendidikan.

Filosofi Mutu Juran: "Tepat untuk Pakai"

Juran mendefinisikan mutu sebagai "tepat untuk pakai" (fitness for use) dan menegaskan bahwa misi utama dalam pendidikan adalah "mengembangkan program dan layanan yang memenuhi kebutuhan pengguna seperti siswa dan masyarakat". Lebih lanjut, Juran menekankan bahwa "tepat untuk pakai" ditentukan oleh pengguna, bukan pemberi.

Pandangan Juran tentang mutu merefleksikan pendekatan rasional yang berdasarkan fakta terhadap organisasi dan menekankan pentingnya proses perencanaan dan kontrol mutu. Filosofi manajemen mutunya berfokus pada keyakinan terhadap produktivitas individual, di mana mutu dapat dijamin dengan memastikan setiap individu memiliki keahlian yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan dengan tepat. Dengan perangkat yang tepat, para pekerja akan menghasilkan produk dan jasa yang secara konsisten sesuai dengan harapan pengguna.

Pandangan Juran tentang Mutu Pendidikan

Juran memiliki beberapa pandangan tentang mutu pendidikan, di antaranya:

Mutu adalah proses yang tidak mengenal akhir.

Perbaikan mutu adalah proses berkelanjutan, bukan program sekali jalan.

Mutu memerlukan kepemimpinan dari dewan sekolah dan administrator.

Pelatihan massal merupakan prasyarat mutu.

Setiap orang di sekolah harus mendapatkan pelatihan.

Pendekatan Manajemen Mutu Strategis (SQM)

Dalam merencanakan mutu pendidikan, Juran menggunakan pendekatan SQM (Strategic Quality Management) yang banyak dibicarakan dan diterapkan akhir-akhir ini. SQM adalah proses tiga bagian yang didasarkan pada staf pada tingkat yang berbeda yang memberi kontribusi unik terhadap peningkatan mutu.Juran berpendapat bahwa penggunaan pendekatan SQM untuk meningkatkan mutu pendidikan harus dilakukan tahap demi tahap, karena semua bentuk peningkatan mutu harus dilakukan secara bertahap dan terencana.

Dr. Joseph M. Juran, mendefinisikan manajemen kualitas sebagai kebijakan dan kumpulan aktivitas yang berkualitas dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Kualitas Menjadi Prioritas Utama

2. Sasaran Kualitas yang Terukur

3. Fokus pada Pelanggan dan Kompetisi

4. Penerapan Sasaran Kualitas di Semua Tingkat

5. Pelatihan Peningkatan Kualitas

6. Pengukuran Pencapaian Sasaran

7. Peninjauan dan Evaluasi Kinerja

8. Penghargaan atas Kinerja Terbaik

9. Sistem Penghargaan yang Efektif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun