Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fadhilah Ilmu: Kisah Penggali Kubur yang Menjadi Ulama

4 Desember 2020   11:12 Diperbarui: 4 Desember 2020   11:30 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            "Demi Allah, ketika saya memasukkan mayat-mayat dari putra ibu ke liang lahat, terlihat taman-taman surga begitupun yang kedua kalinya. Memangnya, apa amalan mereka sampai Allah memperlakukannya seperti sehingga mendapat kemuliaan yang agung". Ucap penggali kubur . Lalu Ibu itu menjawab.

            "Anakku yang pertama adalah pencari ilmu dan anak yang kedua bekerja sebagai tukang kayu dan membiayai saudaranya untuk menuntut ilmu". Jelasnya Ibu itu.

            Maka Allah membalas keduanya, pencari ilmu dan orang yang membiayainya. Allah perlakukan keduanya seindah itu. Lalu penggali kubur setelah mendengar penjelasan ibu itu langsung beranjak meninggalkan pemakaman dan pergi ke masjid At-Taubah. Dimana dari situ kami (Syekh Hisyam Al-Burhani) hidup, dari mulai ayahku, kakekku lalu ayah dari kakekku. Kala itu si penggali kubur menghadap kakek kami Syaikh Said Al-Burhani seraya berkata.

            "Aku ingin menuntut Ilmu Ya Syeikh"

            "Bagus umurmu sekarang 45, hampir lima puluh tahun kau lupakan hidupmu tanpa mencari ilmu, sekarang baru mau menuntut ilmu, kenapa?" tanya Syaikh.

            "Karena aku menemui begini,,,, begini ". Penggali kubur menjelaskan sampai akhir . Maka Syaikh Said Al-Burhani berkata

            "Mulailah mencari ilmu !"

            Mulailah dia mencari ilmu, dia belajar Al-Jurumiyah, menghafal beberapa matan dan seterusnya. Dia mulai sibuk mencari ilmu sampai menjadi ulama besar yang bernama Syaikh Abdur Rahman Al-Haffar, salah satu ulama besar Kota Damaskus. Semua keluarganya setelah itu menjadi penuntut ilmu dan yang terakhir adalah Syaikh Abdurrazaq Al-Haffar yang juga ulama besar Damaskus.

            Di akhir ceramahnya, Syaikh Hisyam Al-Burhani mengatakan : Inilah kisah yang menjelaskan betapa Allah sangat memuliakan  dan mengangkat orang-orang yang menuntut ilmu dan menafkahkannya. Mencari ilmu itu harus dengan niat yang baik. Tidak mencari ilmu dengan tujuan Ijazah, lalu ditempel di dinding. Tidak pula mencari ilmu agar disebut Alim. Tidak pula mencari ilmu agar punya gaji untuk hidup di dunia ini. Itu semua tujuan duniawi. Maka jadikanlah itu tujuan belakangan sehingga tujuan utamanya adalah menuruti perintah Allah sebagaimana ayat pertama Al-Qur'an yakni :

 
= = = =

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun