Barang-barang sudah diangkut , ia beranjak ke terminal bis sore hari. Sayangnya ia tak mendapati bis yang kosong . Semua armada bis sudah penuh . Irfan terus berfikir dan ia memutuskan untuk bernegosiasi dengan sopir bis .
"Pak ,tolong izinkan saya naik  bis ini ya pak , sudah gak ada bis lagi sekarang pak tolong " Pinta Irfan dengan penuh harap.
"Ya sudah naik , tapi kamu duduk disana ya !" Tunjuk Pak Supir ke arah bangku darurat yang tidak punya sandaran.
"Terimakasih pak " Ucap Irfan.
Bis berangkat , Irfan bersyukur bisa diizinkan naik. Â Bis pun melaju menyusuri rimbunnya hutan sumatra sesekali ia melewati hutan karet atau hutan sawit. Dibalik perjalanan itu Irfan tak bisa seenaknya istirahat menikmati pemandangan layaknya penumpang lain , bagaimana tidak bangku yang ia duduki tak punya sandaran sehingga ia harus sigap bila bis rem mendadak . Jika ia tidak sigap pastilah ia terpental kedepan maupun terbentur kursi penumpang lain . Belum lagi jika ia ngantuk , ia bisa terjungkal kebelakang .
Di posisi tersebut Irfan menyadari dan merenung  betapa kerasnya hidup dan sulitnya meraih sebuah cita-cita. Ia jadi lebih menghargai perjuangan orangtua yang telah membesarkannya.
15 jam berlalu ,Irfan bergegas ke pondok untuk daftar ulang .
"Ayo cepetan fan , pendaftaran ditutup malam ini !" Ucap  Jayadi mengingatkan.
"Iya jay " . Irfan langsung menuju kantor guru untuk meminjam komputer . Kali ini ia menghadapi cobaan lagi. Setelah diklik berkali kali , situs web tak mau terbuka karena sinyal yang lambat dan bermasalah . Akhirnya Irfan berniat pulang kerumahnya di Tangerang supaya dibantu kakaknya.
Jam dinding dirumahnya menunjukan sepuluh malam , Irfan baru saja datang . Ia langsung meminta bantuan kakaknya . Karena dirumahnya tak ada Wi-fi , kakaknya mengajak ke KFC lantaran menyediakan Wi-fi gratis  . Barulah disaat genting tersebut , sinyal internet berhasil didapat dan pendaftaran ulang berhasil dilalui.
.......................................