"Sebenernya mamah dapet uang sebanyak ini dari mana ??Padahal bapak kemarin sakit , sekarang pun belum bisa kerja berat-berat?!"
Setelah kejadian yang ia lewati terlebih ucapan penguji yang menyayat hati , nampaknya Irfan mulai berpikir untuk mengubur impiannya dalam-dalam.
Dua minggu setelah itu , kelas tiga aliyah merayakan wisuda . Setiap santri akhir diwajibkan mengisi angket atau surat permohonan yang akan diajukan pada Mudir (pimpinan pondok).
Di dalam angketnya, Irfan menulis lima cita-cita besarnya setelah lulus pondok . Disitu tertulis bahwa "Ingin melanjutkan ke Al-Azhar University" dan juga " Pesantren Krapyak Jogja" , dua poin ini yang ia tonjolkan .
Takdir berkata lain , saat pembacaan Angket pada wisuda .Ternyata Irfan diamanahkan untuk mengabdi terlebih dahulu  . Ia akan mengabdi di suatu pondok di pelosok pedalaman sumatra selatan.
"Mungkin ini sudah jalannya , aku sadar kalau bapak baru sembuh dari sakit sehingga ekonomi tidak memadai " Gumamnya dalam hati . Irfan setuju mengabdi di sana. Dengan niat baru , ia akan curahkan kemampuannya untuk berkontribusibaik keilmuan dan pengalaman.
Irfan dan tiga teman lainnya berangkat menuju Palembang .Disana mereka terbagi lagi di dua tempat;Irfan dan Hafsoh di pelosok desa serta Diana dan rohman di tempat yang agak ramai.  Dalam suasana baru ,ia mulai  beradaptasi dengan kebiasaan setempat .
Sekolah tempat ia mengabdi belum selesai pembangunannya sehingga dengan sukarela ia harus membantu pihak sekolah .Sekolah itu juga berada sangat jauh dari perkotaan , dikelilingi oleh kebun juga hutan terkadang Irfan dan guru-guru lainnya harus terjaga dimalam hari demi menjaga keamanan sekolah . Kerap kali ada saja hewan liar masuk ke pekarangan baik itu monyet , anjing atau babi liar .
Saat itu bulan juli , dan disana sedang maraknya panen Durian . Irfan diajak oleh Bang Rustam (salah satu guru )dan kawannya untuk mencari durian di tengah malam . Perlu pendengaran yang jeli dan mata yang awas saat di kebun Durian . Irfan merasa takut , tapi ia lebih takut ada babi liar ketimbang melihat hantu.