Sang surya semakin lebih tinggi dari tombak , cahyanya meruap dari balik jendela di ruang kelas itu . Irfan sudah siap dengan buku-buku yang ia pelajari . Diatas mejanya sudah ada buku Mahfudzot , pelajaran yang sangat ia gemari karena berisi mutiara-mutiara nasehat untuk kehidupan.
      "Assalamualaikum " Suara berwibawa memecah keheningan dipagi itu dari seorang guru yang masuk . Dia adalah Ustad Muzammil yang mengajar Mahfudzhot .
      " Imam Syafi'i pernah berkata bahwa air yang berhenti itu akan rusak , jika air itu mengalir maka menjadi jernih tapi tatkala air itu tidak mengalir maka menjadi keruh  . Ini adalah perumpamaan bagi seseorang yang yang diam dan bergerak , apabila orang itu diam ditempat , stagnan maka dirinya akan menjadi keruh atau tidak berkembang tapi sebaliknya jika ia mau bergerak , maka ia akan berkembang dan menjadi pribadi yang baik " Tutur Ustad Muzammil dengan penuh wibawa . Semua tampak serius mendengar ucapan sang Ustad.
      Pelajaran ini sangat Irfan sukai , setiap perkataan dari gurunya selalu dicatat dan diingat baik-baik terlebih tentang anjuran merantau untuk menuntut ilmu.
      Dia mempunyai teman karib bernama Ilham. Sudah menjadi lumrah jika Ilham selalu ingin tau apa-apa yang temannya alami.
      " Sob , kira-kira ente abis mondok mau kemana nih " Tukasnya
      " In Syaa Allah , mau ke ke Al-Azhar Mesir " Jawab Irfan
      "kalo ane masih bingung nih sob " Balasnya
      Ilham memang orang yang bingung dan membingungkan , tapi kebingungannya itu kerap terobati oleh nasehat Irfan yang bermakna. Tapi ia ingat bahwa ucapan tanpa didasari perbuatan sama dengan bohong . Irfan mulai bertanya-tanya pada guru senior tentang cara kuliah di mesir . Gurunya hanya memberitahu agar ia memperbanyak hafalan Al-QuranÂ
      Dari situ ia mulai sedikit demi sedikit menghafal , perlu upaya yang keras untuk itu . Dimulainya dari juz 1 dan seterusnya .  Padahal ia masih duduk di kelas dua intensif atau setara dengan kelas satu aliyah . Tapi niatnya disitu mulai tumbuh .
      Sore adalah waktu senggang bagi semua santri untuk menghibur diri  , banyak kegiatan yang dilakukan termasuk berolahraga . Tapi Irfan lebih memilih menghafal Al-Quran ketimbang bermain sepak bola maupun bulu tangkis , ia hanya olahraga di waktu wajib saja yaitu hari minggu . Ia sadar menghafal bukan perkara main-main serta perlu keseriusan.