Mohon tunggu...
Janet Vilia Pokiro
Janet Vilia Pokiro Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

suka dengerin musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melukis Lustrum dalam Kelelahan

30 Januari 2024   14:50 Diperbarui: 1 Februari 2024   07:54 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun, di balik semua itu, Megan merasa lega. Meskipun tidak dapat mengikuti acara lustrum sepenuhnya, dia merasa bangga atas semangat dan dedikasinya. Pengalaman itu mengajarkan Megan pentingnya mendengarkan tubuh dan merawat kesehatan. Ia berjanji untuk lebih memprioritaskan kesehatannya di masa depan dan berterima kasih kepada teman-temannya yang telah membantunya melalui momen sulit tersebut.

Seminggu kemudian, Megan pulang dari rumah sakit dengan kondisi yang sudah membaik. Meskipun masih perlu waktu untuk pulih sepenuhnya, dia bersyukur karena mendapatkan dukungan dan pengertian dari teman-temannya. Pengalaman pahit tersebut mengajarkan Megan dan teman-temannya bahwa kesehatan dan kebersamaan selalu lebih berharga daripada pencapaian sekolah.

Beberapa minggu setelah kejadian itu, Megan kembali ke sekolah. Teman-temannya menyambutnya dengan hangat, dan mereka bersama-sama merenung tentang makna sejati dari perayaan lustrum. Megan tahu bahwa meskipun ia terpaksa melewatkan sebagian acara, keberadaannya tetap memberikan kontribusi berharga.

Seiring berjalannya waktu, Megan pulih perlahan. Pengalaman itu meninggalkan kesan yang mendalam padanya. Ia menyadari bahwa ada batasan bagi tubuhnya, dan terkadang keinginan untuk membantu haruslah sejalan dengan kebutuhan kesehatan pribadi.

Pengalaman pahit itu mengajarkan Megan untuk lebih mendengarkan tubuhnya dan tidak terlalu memaksakan diri. Bagi teman-temannya, itu menjadi pelajaran untuk lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar, dan tidak mengabaikan tanda-tanda kelemahan. Meskipun perjalanan itu penuh tantangan, akhirnya, mereka menyadari bahwa kebersamaan dan perhatian satu sama lain adalah yang terpenting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun