"Kok kamu jadi marah gitu sih Zai. Itu kan sukses menurut saya, ya kalau kamu punya pendapat lain ya terserah,"Â
 Gue diem, ternyata Dian juga bisa marah. Hmmm sepertinya gue emang salah saat ini. Mengapa gue yang ngotot masalah jawaban dia. Toh emang semua orang bebas berpendapatkan untuk masa depannya masing-masing. Sama halnya kaya Bejo yang sudah merasa cukup dengan apa yang dia dapet sekarang, Dian yang sudah merasa bahagia dengan profesi yang sekarang digeluti dan Mak Sri juga punya impian beda. Sukses menurut Mak lebay tersebut kalau dia sudah bisa menyekolahkan anaknya sampai kuliah nanti.Â
 Lama-lama gue jadi pusing sendiri, daripada kepala botak mikirin hal yang cuma bikin gue bingung. Akhirnya gue milih untuk tidur, malam ini absen maen game dan nongkrong di pos ronda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H