Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Bayangkan Hidup Tanpa Pemulung: Siapa yang Akan Mengelola Sampah Kita?"

29 Januari 2025   00:00 Diperbarui: 28 Januari 2025   23:49 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemulung memainkan peran yang krusial dalam sistem daur ulang sampah di Indonesia. 

Dengan memilah dan mengumpulkan barang-barang bekas, seperti botol plastik, kardus, dan logam, mereka membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). 

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menghasilkan sekitar 68 juta ton sampah per tahun, dengan sebagian besar berasal dari plastik. 

Tanpa upaya pemulung, angka ini akan jauh lebih besar, dan dampaknya terhadap lingkungan akan semakin parah.

Sampah plastik, misalnya, membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami. 

Ketika sampah ini tidak dikelola dengan baik, ia akan mencemari tanah, air, dan udara. 

Mikroplastik yang terpecah dari limbah plastik dapat masuk ke rantai makanan, membahayakan kesehatan manusia dan hewan. 

Pemulung, dengan segala keterbatasannya, membantu mengurangi dampak ini dengan mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang.

Selain itu, aktivitas pemulung juga mendukung ekonomi sirkular, di mana barang-barang bekas diolah kembali menjadi produk yang berguna. 

Dengan menjual barang-barang yang mereka kumpulkan ke pengepul atau pabrik daur ulang, pemulung membantu mengurangi eksploitasi sumber daya alam untuk memproduksi barang baru. 

Ini adalah langkah kecil namun signifikan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan menciptakan keseimbangan ekosistem.

Stigma Sosial terhadap Pemulung

Sayangnya, meski peran mereka sangat penting, pemulung sering kali dipandang rendah oleh masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun