Akibatnya, mikroplastik masuk ke dalam rantai makanan, mulai dari ikan kecil hingga predator puncak, termasuk manusia.
Mikroplastik juga bertindak sebagai magnet bagi polutan organik persisten (POPs) seperti pestisida dan logam berat.Â
Ketika tertelan oleh organisme laut, racun ini terakumulasi dan memperparah dampak buruk pada kesehatan hewan.Â
Penumpukan mikroplastik di permukaan air dapat mengurangi penetrasi cahaya matahari, yang menghambat proses fotosintesis oleh fitoplankton.
Fitoplankton tidak hanya menjadi fondasi utama rantai makanan laut, tetapi juga berkontribusi besar terhadap produksi oksigen di atmosfer.Â
Dengan terganggunya populasi fitoplankton, mikroplastik secara tidak langsung memengaruhi kualitas udara dan keseimbangan ekosistem global.
Dampak Mikroplastik pada Kesehatan Manusia
Mikroplastik telah menjadi ancaman tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari manusia. Partikel ini masuk ke tubuh melalui makanan, air, dan bahkan udara.Â
Dalam tubuh manusia, mikroplastik dapat menyebabkan peradangan, mengganggu fungsi organ, dan berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang seperti gangguan hormonal dan risiko kanker.
Selain itu, mikroplastik sering kali mengandung bahan kimia beracun seperti bisfenol A (BPA) dan ftalat.Â
Zat-zat ini dikenal sebagai pengganggu endokrin yang dapat memengaruhi sistem reproduksi, metabolisme, dan perkembangan tubuh.
Mengatasi Ancaman Mikroplastik