Dengan demikian, jangkrik tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan tetapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat.
Adopsi jangkrik sebagai sumber protein utama dapat membantu mengatasi masalah kekurangan gizi, terutama di wilayah-wilayah dengan akses terbatas terhadap sumber protein konvensional.Â
Selain itu, diversifikasi sumber protein melalui jangkrik dapat meningkatkan ketahanan pangan global.
Peran Jangkrik dalam Pembangunan Berkelanjutan
Mengintegrasikan jangkrik ke dalam sistem pangan global dapat membantu mencapai berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).Â
Dalam hal ini, jangkrik memiliki potensi besar untuk mendukung beberapa target utama SDGs, seperti:
1. Mengakhiri kelaparan dan meningkatkan ketahanan pangan (SDGs 2):Â
Jangkrik adalah sumber protein yang efisien, bergizi, dan mudah dibudidayakan.
2. Mendorong pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan (SDGs 12):Â
Dengan memanfaatkan lebih sedikit sumber daya dibandingkan ternak besar, jangkrik menciptakan sistem pangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
3. Aksi terhadap perubahan iklim (SDGs 13):Â
Emisi gas rumah kaca dari jangkrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan ternak konvensional, sehingga membantu mengurangi dampak pemanasan global.
Budidaya jangkrik juga dapat dilakukan di berbagai skala, mulai dari usaha kecil hingga skala industri, sehingga membuka peluang ekonomi baru, terutama bagi masyarakat di negara berkembang.Â