Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

ANTV di Ujung Tanduk: PHK Massal dan Beban Hutang Perusahaan

23 Desember 2024   23:14 Diperbarui: 23 Desember 2024   23:14 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Kantor ANTV di Jakarta. (sumber foto: Imc.co.id/ntbsatu.com)

Pada kuartal III 2024, VIVA mencatat kerugian sebesar Rp239 miliar, angka yang semakin mempertegas posisi perusahaan dalam krisis.

Hutang yang Membebani dan Tantangan Restrukturisasi

Tingginya jumlah hutang VIVA, termasuk ANTV, menambah beban berat bagi manajemen untuk melakukan restrukturisasi keuangan. 

Dengan jumlah hutang mencapai Rp8,79 triliun, perusahaan menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kewajiban kepada kreditur. 

Hutang tersebut bukan hanya membebani arus kas perusahaan, tetapi juga menciptakan tekanan tambahan di tengah kondisi pasar yang semakin kompetitif.

Langkah PHK massal yang dilakukan ANTV pada karyawan divisi produksinya diduga merupakan bagian dari upaya untuk menekan biaya operasional.

Namun, keputusan ini memunculkan kekhawatiran tentang keberlanjutan bisnis perusahaan di masa depan. 

Produksi konten merupakan inti dari operasional sebuah stasiun televisi, dan pengurangan tenaga kerja di divisi ini bisa berdampak signifikan pada kualitas dan kuantitas program yang ditayangkan.

Dampak Krisis pada Industri Pertelevisian

Krisis yang dialami ANTV tidak hanya menjadi cerminan dari kesulitan internal perusahaan, tetapi juga mencerminkan tantangan yang lebih luas dalam industri pertelevisian Indonesia. 

Persaingan dengan platform digital dan layanan streaming telah mengubah pola konsumsi media di masyarakat.

Televisi tradisional kini harus beradaptasi dengan perubahan ini, baik melalui diversifikasi konten maupun pengembangan strategi digital yang lebih terintegrasi.

Adaptasi ini membutuhkan investasi besar, sesuatu yang sulit dilakukan oleh perusahaan yang tengah terjerat hutang besar seperti ANTV.

Sebaliknya, perusahaan justru harus melakukan pengurangan biaya secara drastis, seperti melalui PHK massal, yang pada akhirnya bisa merugikan daya saingnya di pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun