Pengemudi harus mengetahui tekanan angin ban yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan, biasanya tercantum di pintu pengemudi atau buku manual.Â
Periksa tekanan angin ban saat ban dalam keadaan dingin, karena panas dari perjalanan dapat meningkatkan tekanan sementara.Â
Jika ditemukan tekanan yang tidak sesuai, tambahkan atau kurangi angin sesuai kebutuhan.
Selain memeriksa tekanan, pengemudi juga disarankan untuk memeriksa kondisi fisik ban.Â
Pastikan tidak ada retakan, benjolan, atau benda tajam yang menempel pada permukaan ban.Â
Jika ditemukan kerusakan, segera lakukan penggantian untuk menghindari risiko di perjalanan.
Kebiasaan Baik untuk Keselamatan
Memeriksa tekanan angin ban secara rutin bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, tetapi juga investasi dalam keselamatan.Â
Langkah sederhana ini dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat pecah ban atau aquaplaning, sekaligus meningkatkan efisiensi bahan bakar.Â
Ban dengan tekanan angin yang tepat memiliki resistensi gulir yang lebih rendah, sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.
Pengemudi juga perlu mengadopsi gaya mengemudi yang aman, seperti menjaga kecepatan yang sesuai, menghindari pengereman mendadak, dan menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.Â
Kombinasi antara perawatan kendaraan dan kebiasaan mengemudi yang baik akan menciptakan perjalanan yang lebih aman dan nyaman.
Menghindari pecah ban dan aquaplaning di jalan tol adalah tanggung jawab setiap pengemudi.Â
Dengan memanfaatkan fasilitas di rest area untuk memeriksa tekanan angin ban, pengemudi dapat mengurangi risiko kecelakaan yang sering kali berakibat fatal.Â