Olla merupakan solusi berkelanjutan untuk Ilirigasi tanaman, hemat sumber daya.
Di tengah tantangan perubahan iklim dan kebutuhan akan keberlanjutan, sistem berkebun olla muncul sebagai solusi yang relevan dan hemat sumber daya.
Olla adalah pot tanah liat tradisional yang digunakan untuk irigasi tanaman sejak lebih dari 4.000 tahun lalu, pertama kali ditemukan di Afrika Utara dan Cina.Â
Meskipun sederhana, metode ini menawarkan efisiensi tinggi dalam penggunaan air dan menjadi inspirasi bagi upaya modern untuk menciptakan sistem irigasi yang lebih ramah lingkungan.
Sejarah dan Prinsip Kerja Olla
Sebelum teknologi irigasi modern seperti selang, pompa air, atau alat penyiram tersedia, masyarakat kuno mengandalkan olla untuk menjaga tanaman tetap terairi, bahkan di musim kering.Â
Olla berbentuk pot tanah liat berpori yang tidak dilapisi glasir, memungkinkan air perlahan meresap ke tanah melalui dinding pot.Â
Dengan dikubur di bawah permukaan tanah hingga bagian lehernya, pot ini diisi air secara berkala.Â
Kelembapan yang dilepaskan kemudian langsung diserap oleh tanah di sekitar akar tanaman, menciptakan irigasi yang konsisten dan efisien.
Keunikan olla terletak pada kemampuannya untuk mengatur kelembapan secara alami.Â
Mekanisme kerja ini mengikuti prinsip fisika osmosis, di mana air bergerak dari area dengan konsentrasi tinggi (pot) ke area dengan konsentrasi rendah (tanah kering).Â