Indonesia pernah memiliki daya tarik wisata ekstrem yang unik: Skylodge Padjadjaran Anyar di Purwakarta.Â
Hotel gantung ini tidak hanya menjadi salah satu ikon pariwisata Jawa Barat, tetapi juga pernah dinobatkan sebagai salah satu hotel tertinggi di dunia.Â
Terletak di tebing Gunung Parang, Skylodge berada di ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau setara dengan 400 meter di atas tanah.Â
Keberadaannya kini hanya tinggal kenangan, karena Skylodge sudah tak lagi beroperasi.
Gunung Parang sendiri merupakan destinasi mendaki yang sangat ikonik. Sebagai gunung batu andesit tertinggi di Indonesia dan tertinggi kedua di Asia, Gunung Parang menjulang setinggi 963 mdpl.Â
Struktur batu andesitnya yang kokoh membuat gunung ini menjadi surga bagi para pemanjat tebing dari berbagai penjuru dunia.Â
Tidak hanya menawarkan tantangan fisik, Gunung Parang juga menyuguhkan pemandangan alam yang luar biasa.Â
Dari ketinggian tebingnya, pengunjung dapat menyaksikan hamparan hutan hijau, sungai yang mengalir tenang, dan matahari terbenam yang menakjubkan.
Keunikan Skylodge sebagai Hotel Gantung
Skylodge Padjadjaran Anyar adalah salah satu inovasi wisata yang menggabungkan adrenalin dan kenyamanan.Â
Dirancang seperti kapsul transparan, Skylodge menggantung di sisi tebing Gunung Parang, menawarkan pengalaman bermalam yang tak tertandingi.Â
Dari dalam kapsul ini, tamu dapat menikmati pemandangan alam dari ketinggian yang luar biasa.Â
Pada malam hari, pemandangan bintang-bintang yang bertaburan di langit menjadi daya tarik tersendiri, memberikan sensasi tidur di bawah langit terbuka.
Namun, pengalaman ini bukan untuk semua orang.Â
Untuk mencapai Skylodge, pengunjung harus terlebih dahulu memanjat tebing melalui via ferrata, sebuah jalur pendakian yang dilengkapi pijakan dan pegangan besi.Â
Proses ini dilakukan dengan perlengkapan keamanan yang memadai dan dipandu oleh instruktur profesional.Â
Setelah tiba di puncak, pengunjung bisa meluncur dengan tali melalui sistem zipline menuju Skylodge.Â
Kombinasi tantangan fisik dan panorama menakjubkan menjadikan pengalaman ini tak terlupakan bagi para petualang sejati.
Penutupan Skylodge: Akhir yang Mengecewakan
Sayangnya, Skylodge Padjadjaran Anyar kini sudah tidak lagi menerima tamu.Â
Penutupan hotel gantung ini meninggalkan kekecewaan mendalam bagi para pencinta wisata ekstrem.Â
Alasan pasti penutupan Skylodge belum banyak diungkapkan ke publik, tetapi ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya.Â
Salah satu kemungkinan adalah tantangan operasional di medan yang ekstrem, yang membutuhkan biaya tinggi untuk perawatan dan keamanan.Â
Selain itu, pandemi COVID-19 yang melanda dunia juga membawa dampak besar pada industri pariwisata, termasuk Skylodge.
Meski telah ditutup, kenangan akan Skylodge tetap hidup di hati banyak orang.Â
Hotel gantung ini tidak hanya menjadi tempat bermalam, tetapi juga simbol keberanian, inovasi, dan penghormatan terhadap alam.Â
Dengan penutupan Skylodge, Gunung Parang kehilangan salah satu atraksi ikoniknya.Â
Namun, keindahan alam dan tantangan pendakian yang ditawarkan Gunung Parang masih tetap memikat para petualang.
Pelajaran dari Skylodge
Skylodge Padjadjaran Anyar memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya inovasi dalam dunia pariwisata.Â
Konsepnya yang unik membuktikan bahwa pengalaman wisata yang tak terlupakan tidak selalu harus melibatkan kemewahan, tetapi bisa diciptakan melalui keberanian untuk menghadirkan sesuatu yang baru.Â
Namun, inovasi ini juga menyoroti tantangan besar dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan destinasi wisata yang berada di alam terbuka.
Keberadaan Skylodge juga mengingatkan kita akan hubungan erat antara manusia dan alam.Â
Melalui hotel gantung ini, para tamu diajak untuk lebih menghargai keindahan dan kekuatan alam, sekaligus merenungkan kerentanannya.Â
Di tengah tantangan perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam, pengalaman seperti Skylodge menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan konservasi.
Harapan untuk Masa Depan
Meskipun Skylodge kini tinggal kenangan, semangat untuk menghadirkan pengalaman wisata yang luar biasa tetap dapat diteruskan.Â
Keberhasilan Skylodge sebagai destinasi wisata ikonik bisa menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan atraksi wisata berbasis alam yang unik dan inovatif.Â
Dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan, diharapkan atraksi serupa dapat terus hadir dan memberikan manfaat, baik bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.
Gunung Parang sendiri masih memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai destinasi wisata kelas dunia.Â
Dengan daya tariknya yang luar biasa, gunung ini dapat terus menarik perhatian para petualang, baik domestik maupun internasional.Â
Semoga kenangan tentang Skylodge Padjadjaran Anyar tidak hanya menjadi cerita nostalgia, tetapi juga menjadi inspirasi untuk menciptakan destinasi wisata yang lebih baik di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H