Salah satu kemungkinan adalah tantangan operasional di medan yang ekstrem, yang membutuhkan biaya tinggi untuk perawatan dan keamanan.Â
Selain itu, pandemi COVID-19 yang melanda dunia juga membawa dampak besar pada industri pariwisata, termasuk Skylodge.
Meski telah ditutup, kenangan akan Skylodge tetap hidup di hati banyak orang.Â
Hotel gantung ini tidak hanya menjadi tempat bermalam, tetapi juga simbol keberanian, inovasi, dan penghormatan terhadap alam.Â
Dengan penutupan Skylodge, Gunung Parang kehilangan salah satu atraksi ikoniknya.Â
Namun, keindahan alam dan tantangan pendakian yang ditawarkan Gunung Parang masih tetap memikat para petualang.
Pelajaran dari Skylodge
Skylodge Padjadjaran Anyar memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya inovasi dalam dunia pariwisata.Â
Konsepnya yang unik membuktikan bahwa pengalaman wisata yang tak terlupakan tidak selalu harus melibatkan kemewahan, tetapi bisa diciptakan melalui keberanian untuk menghadirkan sesuatu yang baru.Â
Namun, inovasi ini juga menyoroti tantangan besar dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan destinasi wisata yang berada di alam terbuka.
Keberadaan Skylodge juga mengingatkan kita akan hubungan erat antara manusia dan alam.Â
Melalui hotel gantung ini, para tamu diajak untuk lebih menghargai keindahan dan kekuatan alam, sekaligus merenungkan kerentanannya.Â
Di tengah tantangan perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam, pengalaman seperti Skylodge menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan konservasi.