Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Limbah "Pelepah Palem" Jadi Cuan: Piring Ramah Lingkungan Berkelanjutan Mewujudkan SDGs 2030

18 November 2024   07:34 Diperbarui: 18 November 2024   08:48 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limbah pelepah pohon palem. (dok: pribadi)

Pada SDGs ke-13, inovasi ini membantu mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon yang biasanya dihasilkan dari pembakaran plastik.

Selain itu, SDGs ke-8 (Decent Work and Economic Growth) juga tercapai dengan terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal. 

Dalam jangka panjang, piring pelepah palem dapat menjadi simbol ekonomi sirkular yang berkelanjutan, di mana produk dari alam dapat kembali ke alam tanpa merusak ekosistem.

Mendorong Kesadaran Konsumen

Keberhasilan inovasi ini juga sangat bergantung pada kesadaran konsumen. 

Kampanye tentang pentingnya menggunakan produk ramah lingkungan harus terus digalakkan. 

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, permintaan terhadap produk seperti piring pelepah palem akan semakin meningkat, mempercepat transisi menuju pola hidup yang lebih berkelanjutan.

Piring pelepah palem adalah bukti bahwa solusi sederhana dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan ekonomi. 

Dengan memanfaatkan bahan yang melimpah dan mudah terurai, produk ini memberikan alternatif nyata terhadap polusi plastik sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat. 

Dalam konteks SDGs, piring pelepah palem adalah langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan inklusif. 

Keberhasilan inovasi ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara produsen, konsumen, dan pemerintah dalam mewujudkan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun