Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Greening the Curriculum: Mengutamakan Aspek Keberlanjutan, Pelestarian Lingkungan Hidup, dan Literasi Ekologi

14 November 2024   20:51 Diperbarui: 14 November 2024   21:06 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menumbuhkan generasi yang peduli terhadap lingkungan dan menciptakan solusi yang berkelanjutan. (sumber: bing image creator/AI)

"Greening the curriculum" mengutamakan aspek keberlanjutan, pelestarian lingkungan hidup, dan literasi ekologi dalam kurikulum di Indonesia

Dalam menghadapi tantangan krisis lingkungan yang semakin mendesak, penerapan pendidikan berkelanjutan di Indonesia menjadi semakin penting. 

Pendidikan yang "menghijaukan" kurikulum, atau greening the curriculum, berupaya mengintegrasikan aspek keberlanjutan, pelestarian lingkungan hidup, dan literasi ekologi ke dalam sistem pendidikan nasional. 

Tujuan dari pendekatan ini bukan hanya untuk meningkatkan kesadaran ekologis, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami dan mengatasi berbagai permasalahan lingkungan. 

Dengan mengimplementasikan greening the curriculum, diharapkan Indonesia dapat menumbuhkan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan memiliki keterampilan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.

Pentingnya Pendidikan Keberlanjutan dalam Kurikulum

Aspek keberlanjutan menjadi bagian yang sangat penting dalam pendidikan, terutama ketika isu-isu lingkungan semakin mendominasi diskusi global. 

Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang melimpah, menghadapi berbagai masalah lingkungan seperti deforestasi, pencemaran air dan udara, hingga perubahan iklim. 

Situasi ini menuntut adanya pendekatan yang lebih holistik dalam pendidikan, di mana siswa tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu dasar, tetapi juga diajarkan tentang tanggung jawab dan cara menjaga kelestarian lingkungan.

Mengintegrasikan keberlanjutan dalam kurikulum, berarti memberikan siswa pemahaman tentang bagaimana mereka dapat berperan dalam menjaga keseimbangan alam. 

Konsep keberlanjutan tidak hanya mengacu pada penggunaan sumber daya yang efisien, tetapi juga bagaimana manusia dapat hidup berdampingan dengan alam tanpa merusaknya. 

Dalam konteks ini, greening the curriculum mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya ekonomi yang berkelanjutan, manajemen sumber daya alam, serta tanggung jawab sosial dalam upaya pelestarian lingkungan.

Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Nilai Dasar Pendidikan

Pelestarian lingkungan hidup harus menjadi nilai dasar yang tertanam di setiap level pendidikan. 

Di Indonesia, peran kurikulum sebagai alat untuk menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan sangat penting. 

Kurikulum yang hijau tidak hanya mencakup teori dan pengetahuan, tetapi juga mendorong tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa. 

Program-program seperti penghijauan sekolah, pengelolaan sampah, dan kegiatan menanam pohon bisa diimplementasikan sebagai bagian dari pembelajaran yang langsung diaplikasikan di lapangan.

Selain itu, pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dapat dipahami melalui pendekatan interdisipliner, di mana mata pelajaran seperti biologi, geografi, dan bahkan ekonomi dapat diselaraskan untuk membangun pemahaman holistik tentang hubungan manusia dengan alam. 

Dengan demikian, siswa akan lebih memahami implikasi dari tindakan mereka terhadap lingkungan dan termotivasi untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam pelestarian lingkungan.

Membangun Literasi Ekologi di Kalangan Siswa

Literasi ekologi merupakan kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip dasar ekologi serta dampak dari aktivitas manusia terhadap ekosistem. 

Membangun literasi ekologi sejak dini di kalangan siswa akan membantu mereka dalam memahami bagaimana sistem alami bekerja dan pentingnya menjaga keseimbangannya. 

Melalui pendekatan kurikulum hijau, literasi ekologi dapat diterapkan dalam bentuk pembelajaran berbasis proyek yang memungkinkan siswa untuk mempelajari isu-isu lingkungan nyata, seperti pengelolaan sampah, daur ulang, atau dampak perubahan iklim.

Selain itu, kurikulum yang menghijaukan ini juga bisa mengadopsi metode pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), di mana siswa diajak untuk mencari solusi atas masalah lingkungan yang terjadi di sekitar mereka. 

Metode ini tidak hanya meningkatkan literasi ekologi siswa, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif dalam mengatasi tantangan lingkungan.

Peluang dan Tantangan dalam Mengimplementasikan Kurikulum Hijau di Indonesia

Meski greening the curriculum memiliki potensi besar dalam menciptakan generasi yang lebih peduli lingkungan, tantangan dalam penerapannya tidak bisa diabaikan. 

Kurangnya sumber daya, terbatasnya kapasitas guru dalam mengajarkan literasi ekologi, serta resistensi terhadap perubahan kurikulum merupakan beberapa hambatan yang dihadapi. 

Pemerintah, sekolah, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mengatasi hambatan ini, misalnya dengan memberikan pelatihan kepada guru dan menyediakan materi pembelajaran yang relevan.

Di sisi lain, peluang dalam mengimplementasikan kurikulum hijau juga semakin terbuka dengan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun lembaga non-pemerintah yang peduli pada isu keberlanjutan. 

Dengan dukungan ini, pendidikan berkelanjutan dapat diwujudkan, menciptakan generasi Indonesia yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan.

Menghijaukan kurikulum adalah langkah penting dalam menciptakan generasi yang lebih sadar lingkungan. 

Dengan mengintegrasikan aspek keberlanjutan, pelestarian lingkungan, dan literasi ekologi, sistem pendidikan di Indonesia dapat membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan. 

Kurikulum hijau tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan yang akan membawa dampak positif bagi kelangsungan lingkungan hidup di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun