5. Potensi Keberlanjutan dengan Energi Terbarukan dan Teknologi Ramah Lingkungan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah juga mendorong penggunaan energi terbarukan dalam proses hilirisasi.Â
Di beberapa daerah, proyek-proyek smelter yang menggunakan energi surya atau tenaga air sudah mulai dikembangkan.Â
Hal ini sejalan dengan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi karbon di sektor industri.
Pemerintah juga mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan dalam proses pengolahan minerba.Â
Misalnya, penggunaan teknologi pengolahan limbah yang mampu mengurangi residu dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan mentah.Â
Dengan penerapan teknologi ini, diharapkan industri hilirisasi minerba dapat menjadi lebih berkelanjutan dan mendukung tercapainya target pengurangan emisi karbon.
6. Masa Depan Sektor Minerba Menuju Indonesia Emas 2045
Mewujudkan hilirisasi berkelanjutan di sektor minerba adalah langkah penting menuju visi Indonesia Emas 2045.Â
Dengan optimalisasi sumber daya alam yang dimiliki, Indonesia dapat memperkuat fondasi ekonominya sekaligus menciptakan ekonomi yang lebih mandiri dan tangguh.Â
Hilirisasi ini bukan hanya soal meningkatkan nilai ekonomi, tetapi juga tentang bagaimana membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Dalam jangka panjang, hilirisasi minerba yang sejalan dengan prinsip ekonomi hijau dapat membantu Indonesia mencapai ketahanan ekonomi yang lebih baik, sekaligus mendukung upaya global dalam memerangi perubahan iklim.Â