Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Budidaya Ayam Broiler: Memanfaatkan Lahan Terbatas dengan Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga

2 November 2024   00:00 Diperbarui: 2 November 2024   00:03 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Beternak ayam broiler di halaman belakang rumah semi organik, hasilkan pangan sehat untuk ketahanan pangan"

Beternak ayam broiler di halaman belakang rumah dengan sistem semi organik semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menghasilkan pangan sehat dan mendukung ketahanan pangan lokal. 

Pemeliharaan ayam broiler di halaman belakang rumah, bisa menghasilkan daging yang dapat dikonsumsi sendiri. (dok: pribadi)
Pemeliharaan ayam broiler di halaman belakang rumah, bisa menghasilkan daging yang dapat dikonsumsi sendiri. (dok: pribadi)

Dengan pertumbuhan penduduk yang signifikan dan peningkatan kesadaran gizi, kebutuhan daging dan telur ayam di Indonesia diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2024. 

Kementerian Pertanian memperkirakan bahwa permintaan akan terus melonjak seiring dengan prediksi jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 296 juta jiwa pada tahun tersebut. 

Peningkatan konsumsi protein per kapita juga menjadi salah satu faktor utama yang mendorong permintaan ini. 

Protein hewani, terutama daging dan telur ayam, semakin populer karena dinilai mampu memenuhi kebutuhan protein masyarakat dengan harga yang relatif terjangkau dan mudah didapat.

Daging ayam merupakan sumber protein. (dok: pribadi)
Daging ayam merupakan sumber protein. (dok: pribadi)

Selain itu, data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, rata-rata konsumsi daging ayam ras di Indonesia mencapai 7,46 kilogram per kapita per tahun. 

Angka ini mencerminkan peningkatan konsumsi yang cukup besar dan menunjukkan tren positif dalam konsumsi protein hewani di Indonesia.

Hal ini tidak hanya disebabkan oleh pertumbuhan jumlah penduduk, tetapi juga karena peningkatan standar gizi yang membuat masyarakat lebih sadar akan pentingnya protein untuk kesehatan.

Meningkatnya permintaan akan daging dan telur ayam ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri peternakan ayam di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun