Di sisi lain, masyarakat di daerah terpencil dapat mendapatkan akses yang lebih baik ke layanan keuangan melalui teknologi fintech, yang akan mendorong inklusi keuangan.
Peran pemerintah dalam mewujudkan ekonomi hijau dan inklusif sangat krusial. Kebijakan yang mendukung pertumbuhan hijau, seperti insentif untuk investasi energi terbarukan, peraturan yang mendorong bisnis bertanggung jawab, serta perlindungan sosial yang lebih kuat bagi kelompok rentan, harus diprioritaskan.Â
Kolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan ekonomi yang adil dan berkelanjutan.Â
Program-program seperti pemberdayaan wirausaha sosial, pelatihan keterampilan hijau, dan pengembangan infrastruktur hijau dapat mendukung terciptanya ekonomi yang inklusif dan ramah lingkungan.
Akselerasi menuju ekonomi hijau dan inklusif juga memiliki implikasi besar terhadap daya saing Indonesia di tingkat global.Â
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam ekonomi hijau, terutama di kawasan Asia Tenggara, dengan memanfaatkan sumber daya alamnya yang melimpah serta populasi muda yang kreatif dan inovatif.Â
Dengan mengintegrasikan keberlanjutan lingkungan dan inklusi sosial ke dalam model ekonominya, Indonesia dapat menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Akselerasi menuju ekonomi hijau dan inklusif adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.Â
Pembangunan yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan inklusi sosial tidak hanya akan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan tangguh.Â
Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, Indonesia dapat mencapai visi besar ini dan menjadi negara yang berperan penting dalam perekonomian global di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H