Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rokok Elektrik Dibandingkan dengan Rokok Konvensional: Mana yang Lebih Baik?

7 Oktober 2024   20:08 Diperbarui: 8 Oktober 2024   00:58 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rokok elektrik dibandingkan dengan rokok konvensional. (sumber: bing image creator/AI/pribadi)

Perbandingan Antara Rokok Elektrik Dan Rokok Konvensional.

Menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam hal kandungan dan dampaknya terhadap kesehatan, namun keduanya tetap memiliki risiko yang tidak bisa diabaikan. 

Rokok elektrik dibandingkan dengan rokok konvensional. (sumber: bing image creator/AI/pribadi)
Rokok elektrik dibandingkan dengan rokok konvensional. (sumber: bing image creator/AI/pribadi)

Berikut ini adalah rincian kandungan dan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok elektrik dan rokok konvensional.

Nikotin

Nikotin adalah salah satu komponen utama dalam kedua jenis rokok, yang bertanggung jawab atas efek adiktifnya. 

Rokok konvensional mengandung nikotin dalam jumlah antara 11,9--14,5 mg per batang, sementara rokok elektrik biasanya memiliki kadar nikotin antara 3--36 mg/ml. 

Namun, dengan perkembangan teknologi rokok elektrik, beberapa produk generasi terbaru mengandung nikotin hingga 60 mg/ml, jauh melebihi rokok konvensional. 

Nikotin dalam jumlah besar dapat menyebabkan ketergantungan yang parah dan berkontribusi pada masalah kesehatan seperti peningkatan tekanan darah, gangguan kardiovaskular, dan risiko stroke.

Bahan Kimia

Kedua jenis rokok mengandung bahan kimia yang berbahaya. 

Rokok konvensional mengandung ribuan bahan kimia yang terbentuk saat tembakau dibakar, termasuk tar, karbon monoksida, amonia, dan berbagai zat karsinogenik yang berpotensi memicu kanker. 

Sementara itu, rokok elektrik mengandung bahan kimia berbeda, seperti propilen glikol (PG), vegetable glycerin (VG), serta perisa seperti diasetil yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru bila dihirup dalam jangka panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun