Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Briket Biomassa Hijau dari Limbah Biji Palem, Solusi Alternatif Energi Kalor Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Berkelanjutan

6 Oktober 2024   21:42 Diperbarui: 6 Oktober 2024   22:15 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, emisi gas buang yang dihasilkan dari pembakaran briket biji palem jauh lebih rendah dibandingkan batu bara, menjadikannya alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. 

Pengujian briket biomassa dengan pemanggangan sosis. (dok: pribadi)
Pengujian briket biomassa dengan pemanggangan sosis. (dok: pribadi)

Selain itu, briket ini dapat diproduksi dengan biaya yang relatif murah, menjadikannya opsi energi yang ekonomis bagi masyarakat.

Inovasi briket Biomassa Dari Pimbah Biji Palem

Inovasi briket biomassa dari limbah biji palem menunjukkan potensi besar dalam upaya pengurangan emisi karbon dan pemanfaatan sumber daya lokal yang terbarukan. 

Dengan adanya teknologi yang tidak terlalu kompleks, inovasi ini dapat diterapkan di berbagai daerah penghasil kelapa sawit di Indonesia. 

Penggunaan briket ini juga mendukung prinsip keberlanjutan karena memanfaatkan limbah pertanian yang melimpah.Meski demikian, tantangan tetap ada, seperti meningkatkan nilai kalor briket dan efisiensi distribusinya.

Manfaat dan Solusi

Pemanfaatan limbah biji palem menjadi briket biomassa memberikan banyak manfaat, termasuk mengurangi limbah pertanian, menyediakan alternatif energi yang lebih murah, dan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. 

Solusi untuk meningkatkan potensi ini dapat dilakukan dengan riset lebih lanjut mengenai teknologi pemadatan dan pengeringan briket, serta promosi kepada masyarakat dan industri agar lebih memilih energi terbarukan. 

Kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mendukung inovasi ini agar dapat diadopsi lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun