Para pejuang yang berasal dari berbagai latar belakang sosial, agama, dan budaya bersatu dalam tujuan yang sama: membebaskan tanah air dari penjajahan.Â
Peci, dalam hal ini, menjadi alat yang mempersatukan mereka, tetapi cara memakainya yang miring mencerminkan sikap mereka yang menolak tunduk pada aturan kolonial dan memilih untuk memperjuangkan hak dan kebebasan rakyat.
Dengan demikian, peci miring tidak hanya sekadar gaya atau kebetulan, tetapi menjadi simbol kuat perlawanan terhadap penjajah dan keberpihakan pada rakyat.Â
Ini adalah ekspresi visual dari semangat kemerdekaan, keberanian, dan ketidakmauan untuk menyerah pada kekuasaan kolonial yang menindas.Â
Pejuang dengan peci miring adalah simbol perjuangan yang gigih, yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas segala kepentingan lainnya.
Fenomena peci yang dipakai miring oleh para pejuang kemerdekaan lebih dari sekadar pilihan estetika; ini adalah simbol perlawanan, kebebasan, dan semangat juang yang melambangkan keteguhan hati mereka.Â
Pemakaian peci dengan cara ini menunjukkan bahwa para pejuang tidak hanya melawan secara fisik, tetapi juga secara simbolis menentang dominasi kolonial dalam setiap aspek, termasuk dalam hal berpakaian.Â
Peci miring menjadi cerminan semangat bangsa yang tidak takut tampil berbeda, berani dalam perjuangan, dan siap menghadapi segala tantangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H