Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fenomena Peci Miring Pejuang Kemerdekaan: Tau Artinya?

20 September 2024   19:27 Diperbarui: 20 September 2024   19:54 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peci miring Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Kuningan Jawa Barat 1948 (sumber: Pinterest/jhonpaulushans)

Para pejuang yang berasal dari berbagai latar belakang sosial, agama, dan budaya bersatu dalam tujuan yang sama: membebaskan tanah air dari penjajahan. 

Peci, dalam hal ini, menjadi alat yang mempersatukan mereka, tetapi cara memakainya yang miring mencerminkan sikap mereka yang menolak tunduk pada aturan kolonial dan memilih untuk memperjuangkan hak dan kebebasan rakyat.

Dengan demikian, peci miring tidak hanya sekadar gaya atau kebetulan, tetapi menjadi simbol kuat perlawanan terhadap penjajah dan keberpihakan pada rakyat. 

Ini adalah ekspresi visual dari semangat kemerdekaan, keberanian, dan ketidakmauan untuk menyerah pada kekuasaan kolonial yang menindas. 

Pejuang dengan peci miring adalah simbol perjuangan yang gigih, yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas segala kepentingan lainnya.

Fenomena peci yang dipakai miring oleh para pejuang kemerdekaan lebih dari sekadar pilihan estetika; ini adalah simbol perlawanan, kebebasan, dan semangat juang yang melambangkan keteguhan hati mereka. 

Pemakaian peci dengan cara ini menunjukkan bahwa para pejuang tidak hanya melawan secara fisik, tetapi juga secara simbolis menentang dominasi kolonial dalam setiap aspek, termasuk dalam hal berpakaian. 

Peci miring menjadi cerminan semangat bangsa yang tidak takut tampil berbeda, berani dalam perjuangan, dan siap menghadapi segala tantangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun