Dengan mengolah limbah kelapa menjadi produk bernilai jual, tumbler ini tidak hanya membantu lingkungan, tetapi juga menghasilkan pendapatan bagi masyarakat setempat.
Proses pembuatan Tumbler Kempis melibatkan dua teknik utama, yaitu teknik tempurung utuh dan teknik laminasi.Â
Teknik tempurung utuh memanfaatkan tempurung kelapa yang masih utuh, di mana bentuk alami tempurung dipertahankan dan dijadikan dasar dari tumbler.Â
Sementara itu, teknik laminasi menggunakan pecahan tempurung kelapa yang berasal dari limbah pengolahan buah kelapa, kemudian pecahan ini disatukan dan diolah menjadi bentuk yang lebih besar.Â
Kedua teknik ini memanfaatkan bahan alami yang biasanya terbuang, dan dengan demikian membantu mengurangi jumlah limbah alam.
Salah satu kelebihan utama dari Tumbler Kempis adalah daya tahannya. Tempurung kelapa dikenal kuat dan tahan lama, sehingga produk yang dihasilkan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.Â
Hal ini tentu berbeda dengan botol plastik sekali pakai yang langsung dibuang setelah satu kali penggunaan.Â
Tumbler Kempis juga memiliki keindahan alami yang unik.Â
Setiap tumbler memiliki pola dan tekstur yang berbeda, tergantung pada bentuk dan jenis tempurung kelapa yang digunakan, sehingga memberikan kesan eksklusif dan alami bagi penggunanya.
Proses penghalusan permukaan tempurung kelapa juga dilakukan dengan sangat teliti.Â
Permukaan tempurung digosok menggunakan daun kering atau menggunakan mesin poles hingga mengkilap.Â
Beberapa tumbler juga diberi lapisan cat pernis untuk melindungi permukaannya dari air dan goresan.Â
Selain berfungsi sebagai wadah minum, tumbler ini juga bisa dijadikan sebagai aksesori yang menambah nilai estetika.Â