Selain itu, kapal ini sering kali dilengkapi dengan figur tentara kecil dan bendera merah putih di atasnya, menambah nilai estetika dan sentimen nasionalisme.
Di balik kesederhanaannya, kapal otok-otok bekerja berdasarkan prinsip fisika yang cukup mendalam, yakni prinsip tekanan uap air.Â
Ketika minyak goreng dibakar di dalam ruang pembakaran kecil di kapal, panas yang dihasilkan akan meningkatkan suhu air yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam kapal.Â
Peningkatan suhu ini mengubah air menjadi uap yang mendesak keluar melalui cerobong kecil di bagian depan kapal.
Proses ini menciptakan perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar kapal.Â
Uap air yang keluar ini menciptakan gaya aksi yang mendorong kapal bergerak maju di atas permukaan air.Â
Gaya aksi ini sesuai dengan Hukum Ketiga Newton, yang menyatakan bahwa setiap aksi selalu menimbulkan reaksi yang berlawanan dan sama besar.Â
Dalam konteks kapal otok-otok, uap air yang keluar mendorong air ke belakang, sementara reaksi dari air tersebut mendorong kapal bergerak ke depan.
Cara Memainkan Kapal Ini Juga Sangat Sederhana.
Setelah memasukkan sedikit air ke dalam bagian belakang kapal, minyak goreng dan kapas dimasukkan ke ruang pembakaran.Â