Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dari Gigi Biru Raja Viking ke Teknologi Nirkabel: Sejarah di Balik Logo Bluetooth

7 September 2024   05:00 Diperbarui: 7 September 2024   05:05 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital saat ini, hampir setiap orang akrab dengan teknologi Bluetooth---sebuah inovasi nirkabel yang memungkinkan perangkat elektronik berkomunikasi satu sama lain tanpa kabel. 

Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa di balik nama dan logo teknologi ini terdapat kisah sejarah yang berasal dari dunia para Viking. 

Nama Bluetooth dan simbolnya adalah penghormatan terhadap seorang raja Viking abad ke-10, Harald "Bltand" Gormsson, yang terkenal dengan julukan "si Gigi Biru". 

Mari kita akan membahas lebih dalam sejarah dan latar belakang di balik nama dan logo Bluetooth, mengungkap bagaimana warisan seorang raja Viking kini terukir dalam salah satu teknologi paling penting di abad ke-21.

Bluetooth adalah teknologi nirkabel yang dikembangkan pada akhir 1990-an oleh konsorsium perusahaan teknologi yang dipimpin oleh Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba. 

Tujuan utama mereka adalah menciptakan standar universal untuk menghubungkan perangkat elektronik tanpa memerlukan kabel. 

Ketika teknologi ini mulai dikembangkan, tim membutuhkan nama yang mudah diingat dan unik. 

Jim Kardach, seorang insinyur dari Intel yang terlibat dalam pengembangan teknologi ini, mengusulkan nama "Bluetooth" sebagai penghormatan kepada Raja Harald Bltand dari Denmark, yang dikenal karena kemampuannya dalam menyatukan berbagai suku di wilayah Skandinavia.

Raja Harald Bltand, yang memerintah Denmark dan sebagian Norwegia, dikenal karena keberhasilannya dalam menyatukan wilayah-wilayah yang terpecah-pecah di Skandinavia. 

Julukan "Bltand," yang secara harfiah berarti "gigi biru," diyakini berasal dari kondisi fisik sang raja yang memiliki gigi dengan warna kebiruan, meskipun ada juga yang berpendapat bahwa julukan ini lebih metaforis, merujuk pada kekuatan dan keuletan Harald. 

Seperti Raja Harald yang menyatukan wilayah-wilayah yang terpecah, teknologi Bluetooth dirancang untuk menyatukan berbagai perangkat teknologi yang sebelumnya tidak terhubung.

Nama dan sejarah Raja Harald Bltand tidak hanya diabadikan dalam nama teknologi ini, tetapi juga dalam logo Bluetooth. 

Logo tersebut adalah gabungan dari dua huruf dalam alfabet runik, yaitu "H" () dan "B" (), yang merupakan inisial dari nama Harald Bltand. 

Dua huruf runik ini digabungkan menjadi satu simbol yang modern namun tetap mengandung elemen sejarah kuno. 

Warna biru pada logo tersebut juga merupakan referensi langsung kepada julukan "gigi biru" yang dimiliki oleh Raja Harald.

Simbol Bluetooth, yang mungkin tampak sederhana bagi banyak orang, sebenarnya memiliki makna mendalam dan historis. 

Di era digital, simbol ini menjadi penghubung antarperangkat seperti ponsel, komputer, speaker, dan berbagai perangkat lain yang dapat terhubung secara nirkabel. 

Simbol yang berasal dari dunia kuno para Viking ini kini digunakan oleh miliaran orang di seluruh dunia setiap hari, menjadikannya salah satu simbol teknologi yang paling dikenali.

Penggunaan nama dan logo ini mencerminkan filosofi di balik pengembangan teknologi Bluetooth. 

Seperti bagaimana Raja Harald Bltand menyatukan kerajaan-kerajaan yang berbeda, teknologi Bluetooth dirancang untuk menyatukan berbagai perangkat elektronik yang berbeda, memungkinkan mereka berkomunikasi satu sama lain dengan mudah dan efisien. 

Ini menunjukkan bahwa sejarah dan teknologi dapat bersatu, menciptakan koneksi antara masa lalu dan masa kini dalam cara yang tidak terduga.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin tidak banyak yang memikirkan asal usul dari nama dan logo teknologi yang mereka gunakan. 

Namun, cerita di balik Bluetooth mengingatkan kita bahwa teknologi modern sering kali memiliki akar yang jauh lebih dalam dari yang kita bayangkan. 

Dari seorang raja Viking dengan gigi biru hingga teknologi yang menghubungkan dunia, perjalanan Bluetooth adalah contoh bagaimana sejarah dan inovasi dapat bersatu, menciptakan warisan yang hidup di masa kini. 

Logo Bluetooth bukan sekadar simbol nirkabel, melainkan juga simbol koneksi antara masa lalu dan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun