Warna biru pada logo tersebut juga merupakan referensi langsung kepada julukan "gigi biru" yang dimiliki oleh Raja Harald.
Simbol Bluetooth, yang mungkin tampak sederhana bagi banyak orang, sebenarnya memiliki makna mendalam dan historis.Â
Di era digital, simbol ini menjadi penghubung antarperangkat seperti ponsel, komputer, speaker, dan berbagai perangkat lain yang dapat terhubung secara nirkabel.Â
Simbol yang berasal dari dunia kuno para Viking ini kini digunakan oleh miliaran orang di seluruh dunia setiap hari, menjadikannya salah satu simbol teknologi yang paling dikenali.
Penggunaan nama dan logo ini mencerminkan filosofi di balik pengembangan teknologi Bluetooth.Â
Seperti bagaimana Raja Harald Bltand menyatukan kerajaan-kerajaan yang berbeda, teknologi Bluetooth dirancang untuk menyatukan berbagai perangkat elektronik yang berbeda, memungkinkan mereka berkomunikasi satu sama lain dengan mudah dan efisien.Â
Ini menunjukkan bahwa sejarah dan teknologi dapat bersatu, menciptakan koneksi antara masa lalu dan masa kini dalam cara yang tidak terduga.
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin tidak banyak yang memikirkan asal usul dari nama dan logo teknologi yang mereka gunakan.Â
Namun, cerita di balik Bluetooth mengingatkan kita bahwa teknologi modern sering kali memiliki akar yang jauh lebih dalam dari yang kita bayangkan.Â
Dari seorang raja Viking dengan gigi biru hingga teknologi yang menghubungkan dunia, perjalanan Bluetooth adalah contoh bagaimana sejarah dan inovasi dapat bersatu, menciptakan warisan yang hidup di masa kini.Â
Logo Bluetooth bukan sekadar simbol nirkabel, melainkan juga simbol koneksi antara masa lalu dan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H