Selain itu, kemudahan akses terhadap layanan pinjaman digital melalui aplikasi fintech dan paylater juga berkontribusi besar terhadap perilaku berutang di kalangan generasi ini.Â
Dalam hitungan menit, mereka bisa mendapatkan dana pinjaman tanpa harus melalui proses yang rumit.Â
Namun, kemudahan ini sering kali tidak disertai dengan pemahaman yang baik tentang bunga pinjaman dan konsekuensi dari tidak membayar utang tepat waktu.Â
Akibatnya, banyak yang akhirnya terjebak dalam utang yang membengkak dan sulit dilunasi.
Di sisi lain, judi online juga menjadi masalah serius di kalangan generasi Z dan milenial.Â
Akses yang mudah dan seringnya promosi yang menggiurkan melalui media sosial membuat banyak anak muda tergoda untuk mencoba peruntungan mereka di dunia judi online.Â
Tanpa disadari, banyak dari mereka yang akhirnya terjebak dalam lingkaran kecanduan judi, yang dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius, termasuk utang yang menumpuk.
Kecenderungan generasi Z dan milenial di Indonesia untuk berutang dan bermain judi online merupakan masalah yang kompleks dan berakar pada kurangnya literasi keuangan serta kemudahan akses terhadap pinjaman dan judi melalui platform digital.Â
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya yang lebih besar dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda, serta pengawasan yang lebih ketat terhadap layanan pinjaman digital dan judi online.Â
Dengan begitu, diharapkan generasi Z dan milenial dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka dan terhindar dari jebakan utang dan kecanduan judi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H