Dalam model ini, material yang digunakan dalam produk-produk industri didesain agar dapat dengan mudah didaur ulang atau diperbaiki.Â
Ini berarti bahwa nilai dari material tersebut tetap dipertahankan, dan kebutuhan untuk ekstraksi bahan mentah baru dapat dikurangi.Â
Sebagai contoh, dalam industri elektronik, konsep desain modular memungkinkan komponen-komponen perangkat elektronik diganti dan diperbarui tanpa perlu membuang seluruh perangkat.Â
Ini mengurangi kebutuhan untuk bahan baku baru dan mengurangi limbah elektronik.
Ketiga, ekonomi sirkular dapat menciptakan peluang ekonomi baru melalui inovasi dan penciptaan lapangan kerja.Â
Proses daur ulang, perbaikan, dan produksi ulang memerlukan teknologi dan keterampilan baru yang dapat menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor.Â
Selain itu, inovasi dalam desain produk yang berkelanjutan juga dapat membuka pasar baru yang lebih ramah lingkungan.
Namun, penerapan ekonomi sirkular juga menghadapi tantangan. Salah satunya adalah perlunya perubahan mendasar dalam cara kita memandang limbah.Â
Limbah harus dipandang sebagai sumber daya potensial, bukan sebagai sesuatu yang harus dibuang.Â
Selain itu, perlu ada kerangka kebijakan yang mendukung ekonomi sirkular, termasuk insentif bagi industri untuk mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan dan pengembangan infrastruktur yang memadai untuk pengelolaan limbah.
Ekonomi sirkular menawarkan pendekatan yang lebih berkelanjutan untuk pengelolaan limbah, dengan mengubah limbah menjadi sumber daya yang memiliki nilai ekonomis.Â
Dengan demikian, ekonomi sirkular tidak hanya berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.Â