Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Boeing A-7306 Skadron Udara 17 Lanud Halim. P Digunakan untuk Mengantar Duplikat Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi dari IKN ke Jakarta

1 September 2024   12:00 Diperbarui: 1 September 2024   12:02 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duplikat bendera pusaka Merah Putih dan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tiba di Lanud Halim. P (sumber: Instagram @lanud_halim_perdanakusuma)

Pesawat Boeing A-7306 dari Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma menjadi pusat perhatian dalam momen penting sejarah Indonesia. 

Dengan tujuan mulia dan penuh kehormatan, pesawat ini ditugaskan untuk mengantar duplikat bendera pusaka Merah Putih dan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dari Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Jakarta. 

Misi ini, yang mengemban tugas untuk menjaga kehormatan negara, menunjukkan kekuatan dan komitmen TNI Angkatan Udara dalam menjaga simbol-simbol bersejarah bangsa.

Pesawat Boeing A-7306, dengan awak pilot Mayor Pnb Dimas, Lettu Pnb Alfa, dan Lettu Pnb Ajeng, berangkat dari IKN dengan beban tanggung jawab yang besar.

 

Foto bersama dengan dengan awak pilot Pesawat Boeing A-7306 (sumber: Instagram @lanud_halim_perdanakusuma)
Foto bersama dengan dengan awak pilot Pesawat Boeing A-7306 (sumber: Instagram @lanud_halim_perdanakusuma)

Duplikat bendera pusaka Merah Putih dan teks Proklamasi bukan sekadar benda bersejarah; mereka adalah lambang keberanian dan semangat bangsa Indonesia. 

Dengan kepiawaian dan ketelitian, para pilot menjalankan tugas mereka, membawa simbol-simbol ini melintasi langit Nusantara menuju Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta.

Setelah perjalanan yang penuh kehormatan, Boeing A-7306 mendarat dengan sempurna di Lanud Halim Perdanakusuma. 

Ketika roda pesawat menyentuh landasan, momen ini menandai perpindahan yang penuh makna dari IKN ke ibu kota lama, Jakarta. 

Simbol-simbol negara ini kemudian dipindahkan ke kendaraan Maung, yang disiapkan untuk membawa mereka dalam kirab menuju Monumen Nasional (Monas), sebuah lokasi yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa ini.

Kirab pengembalian duplikat bendera pusaka dan teks Proklamasi dimulai dari Lanud Halim Perdanakusuma. 

Kirab pengembalian duplikat bendera pusaka dan teks Proklamasi dimulai dari Lanud Halim Perdanakusuma (sumber: Instagram @lanud_halim_perdanakusuma)
Kirab pengembalian duplikat bendera pusaka dan teks Proklamasi dimulai dari Lanud Halim Perdanakusuma (sumber: Instagram @lanud_halim_perdanakusuma)

Konvoi yang mengiringi perjalanan ini menyusuri jalan-jalan utama Jakarta, melewati kawasan Cawang, simpang susun Semanggi, Bundaran Hotel Indonesia, Sarinah Thamrin, dan Patung Kuda, sebelum akhirnya memasuki kawasan Monas melalui Pintu Silang Tenggara atau Pintu Gambir. 

Konvoi yang mengiringi perjalanan ini menyusuri jalan-jalan utama Jakarta  (sumber: Instagram @lanud_halim_perdanakusuma)
Konvoi yang mengiringi perjalanan ini menyusuri jalan-jalan utama Jakarta  (sumber: Instagram @lanud_halim_perdanakusuma)

Setiap langkah dalam perjalanan ini sarat dengan rasa hormat dan penghargaan terhadap nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam bendera dan teks Proklamasi.

Boeing A-7306 dari Skadron Udara 17 bukan hanya sekadar alat transportasi; pesawat ini merupakan simbol kekuatan dan komitmen TNI Angkatan Udara dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Sebagai bagian dari TNI AU, Skadron Udara 17 memiliki tugas penting dalam operasi-operasi yang berkaitan dengan pengawalan dan pengamanan simbol-simbol negara. 

Kehadiran pesawat Boeing 737 ini dalam misi pengantaran duplikat bendera pusaka dan teks Proklamasi menegaskan peran vital TNI AU dalam menjaga keutuhan dan martabat bangsa.

Tugas yang diemban oleh Boeing A-7306 ini tidak hanya menunjukkan kesiapan teknologi dan personel TNI AU, tetapi juga menggambarkan semangat kebangsaan yang tetap hidup dalam setiap langkah perjuangan bangsa Indonesia. 

Dari IKN hingga Jakarta, perjalanan ini menjadi lambang kontinuitas sejarah dan komitmen untuk menjaga nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa.

Dengan selesainya kirab ini, bendera pusaka dan teks Proklamasi kembali ke tempatnya yang sakral, menjaga semangat kemerdekaan tetap menyala di hati setiap warga negara Indonesia. 

Misi yang diemban oleh Skadron Udara 17 menjadi pengingat bahwa kekuatan dan ketangguhan TNI AU selalu siap menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, dari generasi ke generasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun